Serangan Pisau Akhir Pekan di Menara Eiffel, Turis Jerman Tewas, Pelaku Punya Riwayat Sakit Mental
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan seorang turis asal Jerman tewas dan dua orang lainnya terluka akibat ditikam oleh seorang pria
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Serangan pisau di akhir pekan membayangi destinasi ikonik di pusat kota Paris.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan seorang turis asal Jerman tewas dan dua orang lainnya terluka akibat ditikam oleh seorang pria.
"Seorang pria menyerang pasangan yang merupakan turis asing," urai Gerald Darmanin, Minggu (3/12/2023), dilansir dari Al Jazeera.
Insiden itu terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat pada Sabtu (2/12/2023).
"Turis asal Jerman yang lahir di Filipina tewas akibat penikaman tersebut," lanjutnya.
Berdasarkan penelurusan pihak berwenang, pelaku penyerangan diketahui sedang dirawat karena menderita penyakit mental.
Kantor Kejaksaan Paris menuturkan bahwa pelaku merupakan seorang warga negara Prancis, berusia 26 tahun.
Ia telah ditangkap dan penyelidikan telah dilakukan.
Baca juga: Viral Pria Panjat Menara Eiffel untuk Terjun Payung, Pelaku Mendaki Lewat Pilar Timur
Darmanin mengatakan saat ini pelaku harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di hadapan pengadilan.
Menteri Dalam Negeri Prancis melanjutkan bahwa pelaku dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada tahun 2016 karena merencanakan serangan lain.
Namun rencana saat itu gagal dieksekusi.
Presiden Emmanuel Macron juga ikut berkomentar terkait insiden penikaman ini dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
"Saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari warga negara Jerman yang meninggal malam ini dalam serangan teroris," kata Presiden Emmanuel Macron memposting di media sosial, dilansir dari ABC.
Perdana Menteri Prancis, Elisabeth Borne di X menyatakan belasungkawa untuk keluarga korban.
"Setelah serangan malam ini di Paris, pikiran saya tertuju pada para korban, yang terluka dan orang-orang yang mereka cintai," tulis Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne di X, dilansir dari I24news.tv.
"Kami tidak akan menyerah pada terorisme. Tidak pernah," lanjutnya.
"Paris berduka atas serangan mengerikan ini," tulis Menteri Transportasi Clement Beaune di X. dikuti dari lemonde.fr.
Baca juga: Pasangan Turis Asal Amerika Mabuk Ditemukan Tidur di Atas Menara Eiffel
Penuturan saksi mata
Menteri Dalam Negeri Prancis mengatakan seorang sopir taksi yang menyaksikan kejadian itu.
"Ia lantas turun tangan," tambah Menteri Dalam Negeri Prancis.
Penyerang kemudian menyeberangi Sungai Seine dan menyerang orang lain dan melukai salah satunya dengan palu.
Polisi melakukan pengejaran dan menggunakan taser untuk menetralisir pria tersebut, yang kemudian ditangkap.
Jelang Olimpiade Paris
Insiden ini terjadi kurang dari delapan bulan sebelum Olimpiade di Paris.
Kejadin ini lantas memicu kekhawatiran mengenai langkah-langkah keamanan untuk menyambut acara olahraga global mendatang.
Baca juga: Peringati Satu Tahun Invasi Rusia, Menara Eiffel Nyalakan Lampu Bertajuk Bendera Ukraina
Prancis berada dalam kewaspadaan tinggi terhadap kemungkinan serangan sejak Oktober.
Saat itu, seorang guru ditikam hingga tewas di kota utara Arras oleh seorang mantan siswa yang berasal dari wilayah Ingushetia di Pegunungan Kaukasus, Rusia.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)