Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Keluarga Sandera Israel Temui Netanyahu: Pemerintah Tuduh Hamas Mendikte Kami

Netanyahu dikritik oleh keluarga sandera yang ia temui. Pemerintah Israel menghindari kritikan dan menuduh sandera dicuci otak oleh Hamas.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Saat Keluarga Sandera Israel Temui Netanyahu: Pemerintah Tuduh Hamas Mendikte Kami
MAYA ALLERUZZO / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) setelah pertemuan mereka di Tel Aviv pada 17 Oktober 2023. --- Netanyahu temui keluarga sandera untuk mendengarkan cerita mereka. 

Ia diculik dari Kibbutz Nir Oz saat Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) di perbatasan Jalur Gaza dan Israel.

“Saya berada di sana dan saya tahu betapa sulitnya berada di sana,” kata wanita itu, mengingat hari-hari saat menjadi sandera.

“Kami duduk di dalam terowongan dan kami sangat takut, tapi bukan karena Hamas melainkan takut Israel akan membunuh kami, dan kemudian mereka akan berkata, 'Hamas yang membunuhmu',” lanjutnya.

Ia memohon agar pemerintah Israel memulai lagi penukaran sandera agar orang-orang yang masih ditahan oleh Hamas segera dibebaskan.

"Jadi, saya mohon sesegera mungkin untuk mulai menukar tahanan dan semua orang harus kembali ke rumah. Tidak ada prioritas. Semua orang penting," katanya.

Pejuang Hamas menemani sandera Israel yang baru dibebaskan (berbaju merah muda) ke kendaraan Palang Merah, di Jalur Gaza pada 27 November 2023.
Pejuang Hamas menemani sandera Israel yang baru dibebaskan (berbaju merah muda) ke kendaraan Palang Merah, di Jalur Gaza pada 27 November 2023. (HAMAS MEDIA OFFICE / AFP)

Baca juga: Tentara Israel Tewas Diserang Brigade Al-Quds, Sejumlah Kendaraan Militer Dilaporkan Hancur

Setelah gagalnya perpanjangan gencatan senjata sementara pada Jumat (1/12/2023), Hamas masih menahan kurang lebih 138 orang di Jalur Gaza.

Diperkirakan ada 100 orang sandera sipil dan sisanya adalah tentara Israel yang ditangkap ketika Hamas menyerbu pangkalan militer Israel pada 7 Oktober 2023.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Hamas membebaskan 81 warga Israel dan 24 warga negara asing selama gencatan senjata sementara pada Jumat (24/11/2023) hingga Jumat (1/12/2023).

Selain kampanye menghancurkan Hamas, Israel mengatakan memprioritaskan pencarian sandera, dengan menghujani Jalur Gaza dengan serangan udara yang dapat membahayakan nyawa sandera.

Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam memimpin seorang sandera (kanan) ke pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, di depannya dipindahkan ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. (Photo by Alex MITA / HAMAS MEDIA OFFICE / AFP)
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam memimpin seorang sandera (kanan) ke pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, di depannya dipindahkan ke Israel. (AFP/ALEX MITA)

Hamas Palestina vs Israel

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan perang melawan Hamas dan meluncurkan pasukan ke Jalur Gaza pada keesokan harinya.

Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 16.248 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Rabu (6/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Anadolu.

Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas