Pengakuan Tawanan Israel yang Dibebaskan: Lebih Takut Terkena Serangan Udara IDF daripada Hamas
Seorang mantan tawanan yang telah dibebaskan mengaku ia lebih takut terkena bom Israel daripada Hamas.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
Mereka menyerukan perdana menteri Israel untuk mengundurkan diri, The Times of Israel melaporkan.
Secara total, 105 sandera dibebaskan selama gencatan senjata seminggu yang berakhir pada hari Jumat (1/12/2023), namun 130 hingga 140 lainnya masih berada di Gaza, termasuk 20 wanita.
Baca juga: Terlibat Bentrokan Sengit di Gaza, Brigade Al-Qassam Hancurkan 23 Kendaraan Israel
Keluarga Tahanan Israel Marah setelah Pertemuan dengan Netanyahu: “Hamas yang Membebaskan Mereka, Bukan Dia”
Keluarga tawanan lainnya juga mengungkapkan rasa frustasi yang sama setelah pertemuan dengan Netanyahu.
Dani Miran, yang putranya Omri termasuk di antara mereka yang ditangkap, mengatakan dia sangat muak sehingga dia keluar di tengah-tengah pertemuan.
“Saya tidak akan menjelaskan secara rinci apa yang dibicarakan, tapi keseluruhan pertemuan ini jelek, menyinggung, berantakan,” katanya kepada Channel 13 Israel.
Miran mengatakan bahwa pemerintah Israel membuat “lelucon” mengenai hal tersebut.
“Mereka berkata, ‘Kami melakukan ini, kami melakukan itu’. Tapi Sinwar (Pemimpin Hamas) lah orang yang membawa kembali rakyat kami, bukan mereka (pemerintah Netanyahu)."
"Itu membuat saya marah karena mereka mengatakan mereka mendiktekan sesuatu. Mereka tidak mendikte satu langkah pun,” tambahnya.
“Itu adalah pertemuan yang penuh ketegangan, banyak orang yang berteriak,” kata Jennifer Master, yang pasangannya Andreya masih ditahan oleh Hamas.
"Kami semua berusaha memastikan orang yang kami cintai pulang."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)