Viral Foto Iklan Koleksi Terbaru ZARA Picu Kontroversi, Pengguna Media Sosial Serukan Boikot
Viral iklan produk koleksi terbaru dari brand global, ZARA memicu kontroversi, pengguna media sosial berbondong-bondong menyerukan boikot.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Viral iklan produk koleksi terbaru dari brand global, ZARA memicu kontroversi, pengguna media sosial berbondong-bondong menyerukan boikot.
Belum lama ini, ZARA, merek fesyen dari Spanyol itu merilis iklan produk baru mereka.
Jejaring media sosialnya ramai dengan beragam komentar pengguna media sosial yang tak terima dengan foto produk yang dibagikan.
Di platform X, dulu namanya Twitter, ZARA menjadi trending topic.
Di akun Instagram ZARA sendiri, komentar dan seruan boikot memenuhi kolom komentar.
Baca juga: 10 Produk Kecantikan Lokal Ini Nyatakan Pro Palestina, Bisa Jadi Alternatif di Tengah Isu Boikot
Pengguna media sosial marah dan menuliskan kritik atas foto-foto produk yang disebut menggambarkan perang Israel-Hamas, yang telah merenggut lebih dari 17.700 nyawa.
ilansir Sportskeeda, iklan koleksi terbaru ZARA menampilkan model bernama Kristen McMenamy.
Ia tampak berpose mengangkat manekin yang dibalut kain putih di pundaknya.
Serangkaian komentar tajam menyebut kemiripan tema foto produk itu dengan gambar mayat di Israel dan Palestina.
Baca juga: Kaitkan Dampak Boikot Produk Israel Berujung PHK Massal, Buruh Sebut Pengusaha Lebay
Foto lain dari koleksi terbaru ZARA juga menunjukkan sang model berada di dalam kotak kayu.
Sebenarnya, yang ditawarkan dari koleksi terbaru ZARA ini adalah foto produk jaket yang dikenakan sang model.
Para pengguna media sosial membandingkan posenya saat berada di dalam kotak kayu dengan banyak gambar peti mati yang beredar di jejaring internet terkait korban perang Israel-Hamas.
Ada lagi foto sang model yang berpose di tengah reruntuhan.
Baca juga: Boikot Produk Terafialiasi Israel Disebut Pengusaha Bisa Timbulkan PHK, Serikat Pekerja: Lebay
Iklan koleksi terbaru ZARA juga menampilkan papan-papan triplek yang disusun dalam bentuk peta, seolah mirip dengan Palestina.
Koleksi terbaru ZARA ini dikecam banyak kalangan yang pro-Palestina.
Rumah mode itu dianggap "mengejek" kematian warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, dikutip dari Albawaba.
ZARA akhirnya menghapus salah satu unggahan yang sudah dibagikan di Instagramnya.
Namun tangkapan layar dari unggahan itu sudah tersebar luas di media sosial lain.
Baca juga: Jangan Sembarangan, Hoaks Boikot Dinilai Merugikan Ekonomi Domestik
Seruan boikot produk ZARA masih belum mereda.
Namun, pihak ZARA belum mengeluarkan pernyataan apa pun.
Pengguna X, AbuHafsah1, mengunggah ulang foto produk koleksi terbaru ZARA dan gambar korban perang Israel-Hamas sebagai perbandingan.
Baca juga: Dukung Fatwa MUI Boikot Produk Pro-Israel, Momen Dongkrak Produk Dalam Negeri
"Mungkin jika masyarakat Anda berpendidikan maka mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang Israel bantu biayai di Gaza" - Vanessa Perilman, kepala desainer ZARA," tulis akun muslim daily, dengan membagikan quote kepala desainer ZARA sebagai pesan sarkas.
"Malu padamu ZARA. Kamu tidak boleh memposting ini dan berpura-pura tidak bermaksud jahat!! Menghapusnya setelahnya adalah tanda besar bahwa Anda tahu apa yang Anda lakukan!! Kami tidak bodoh #BoycottZara," tulis pengguna lain.
"Koleksi baru ZARA. betapa menjijikkannya, tuli nada dan tidak peka," imbuh komentar pengguna X lainnya.
"Kalian seharusnya sudah memboikot Zara karena mereka mengeksploitasi Muslim Ughyur untuk produksi barang dagangan mereka. Zara benar-benar menggunakan kerja paksa dan sangat tidak etis," seru pengguna X.
Baca juga: Seruan Boikot Produk Terafiliasi Israel, Apindo: Kenyataannya Berdampak Pada Produk Indonesia
Orang-orang pro-Palestina terus menekankan prinsip mereka dengan memboikot merek tersebut.
Seseorang menulis: "Boikot Zara jika Anda belum melakukannya! Mereka mengumumkan koleksi baru mereka menggunakan 'genosida' di #Gaza."
Jumlah Korban Tewas Perang Israel-Hamas
Dilansir Al Jazeera, sebanyak 17.973 warga Palestina, di dua tempat berbeda, Gaza dan Tepi Barat dilaporkan tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Berdasarkan angka korban terbaru yang dihimpun pada 10 Desember 2023 pukul 06.00 waktu setempat, sedikitnya 17.000 warga Gaza tewas, di antaranya termasuk 7.729 anak-anak dan 5.153 lainnya merupakan wanita.
Di Gaza, sejumlah 48.780 orang terluka akibat serangan Israel dan ada 7.780 orang yang sampai saat ini dilaporkan hilang.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terus melanjutkan serangannya di Jalur Gaza.
Operasi darat semakin intensif dan mengancam rumah sakit dan wilayah selatan yang terkepung.
Baca juga: Menhan Israel Yoav Galant Klaim Ratusan Komandan Hamas Tewas di Gaza: Perang Sangat Sukses
Lebih lanjut, di Tepi Barat, korban tewas setidaknya mencapai 2723 orang, di antaranya 63 anak-anak.
Korban luka di Tepi Barat mencapai 3.365 orang.
Sedangkan di Israel, di awal perang, Tel Aviv mengklaim 1.400 warganya tewas, tapi kemudian angkanya direvisi menjadi 1.200 orang.
Namun belakangan, Israel kembali mengubah data jumlah korban tewas menjadi 1.147 warga sipil tewas terkena rentetan roket dari kelompok militan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Israel melaporkan sejumlah 8.730 orang terluka akibat perang dengan Hamas.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.