Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

153 Negara Setujui Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza, AS Semakin Sendirian

Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza dengan 153 negara memberikan dukungan.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
zoom-in 153 Negara Setujui Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza, AS Semakin Sendirian
ANGELA WEISS / AFP
Hasil pemungutan suara pada pertemuan Majelis Umum PBB untuk pemungutan suara resolusi tidak mengikat yang menuntut "gencatan senjata kemanusiaan segera" di Gaza di markas besar PBB di New York pada 12 Desember 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza dengan 153 negara memberikan suara mendukung, 10 suara menolak, dan 23 negara abstain.

Adapun 10 negara yang menolak resolusi PBB soal gencatan senjata di Gaza di antaranya, Amerika Serikat, Austria, Ceko, Guatemala, Liberia, Mikronesia, Nauru, Papua Nugini, Paraguay.

Pemungutan suara tersebut menyoroti konsensus mengenai perlunya menghentikan serangan Israel di Gaza yang telah menyebabkan lebih dari 18.000 warga Palestina tewas, dikutip dari The Guardian.

Resolusi tersebut menyatakan keprihatinan besar atas situasi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza dan penderitaan penduduk sipil Palestina.

Mereka menyerukan perlindungan bagi warga sipil berdasarkan hukum internasional dan menuntut pembebasan segera semua sandera.

Setelah pemungutan suara, Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengatakan ini merupakan hari yang bersejarah.

Baca juga: 10 Negara yang Dukung Israel, Terlihat dari Penolakannya Terhadap Resolusi PBB soal Gencatan Senjata

"Hari ini adalah hari bersejarah sehubungan dengan pesan kuat yang dikirimkan dari Majelis Umum,” kata Riyad Mansour, dikutip dari AP News.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, ini merupakan tugas bersama agar serangan Israel kepada warga sipil berhenti.

"Dan merupakan tugas kita bersama untuk terus melakukan hal ini sampai kita melihat berakhirnya agresi terhadap rakyat kita, untuk melihat perang terhadap rakyat kita berhenti. Adalah tugas kita untuk menyelamatkan nyawa," jelasnya.

Hasil pemungutan suara tersebut menunjukkan Amerika Serikat semakin terisolasi dalam mendukung kampanye militer Israel di Gaza.

Dibandingkan dengan PBB atau organisasi internasional lainnya, Amerika Serikat dipandang sebagai satu-satunya entitas yang mampu membujuk Israel untuk menerima gencatan senjata sebagai sekutu terdekat dan pemasok persenjataan terbesarnya.

Sebelum pemungutan suara, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden telah memperingatkan Israel berisiko kehilangan dukungan internasional karena 'pengeboman tanpa pandang bulu' di Gaza.

“Keamanan Israel bisa saja bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel mempunyai lebih dari Amerika Serikat. Ada Uni Eropa, ada Eropa, dan sebagian besar negara di dunia mendukung mereka,” kata Biden, dikutip dari Al Jazeera.

Layar pemungutan suara selama pertemuan Majelis Umum PBB untuk memilih resolusi tidak mengikat yang menuntut
Layar pemungutan suara selama pertemuan Majelis Umum PBB untuk memilih resolusi tidak mengikat yang menuntut "gencatan senjata kemanusiaan segera" di Gaza di markas besar PBB di New York pada 12 Desember 2023. (ANGELA WEISS / AFP)

Berbicara pada acara penggalangan dana politik, Biden juga mengkritik kabinet Israel.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas