Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sensei Jepang Bantu Tangani Pasien Parkinson Menggunakan Terapi Musik Ciptaannya

Sensei Jepang, Profesor Dr Akito Hayashi dari Universitas Juntendo Jepang menangani pasien Parkinson menggunakan musik ciptaannya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sensei Jepang Bantu Tangani Pasien Parkinson Menggunakan Terapi Musik Ciptaannya
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Seorang sensei Jepang, Profesor Dr Akito Hayashi dari Universitas Juntendo Jepang menangani pasien Parkinson menggunakan musik ciptaannya. Musik ini memiliki ritme detakan teratur untuk didengar pasiennya. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang sensei Jepang, Profesor Dr Akito Hayashi dari Universitas Juntendo Jepang menangani pasien Parkinson menggunakan terapi musik ciptaannya.

Musik ini memiliki ritme detakan teratur untuk didengar pasiennya.




"Tadi ada pasien dari Indonesia usia 70-an tahun berobat ke Rumah Sakit Juntendo dan kami berikan terapi sebentar dengan musik sambil berjalan dan menggerakkan badannya," papar Dr Akito Hayashi khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (12/12/2023).

Hayashi juga meeberikan nasihat kepada pasien Indonesia tersebut termasuk pemberian obat parkinson yang diminum 3 kali sehari setelah makan.

Baca juga: Profesor Jepang Sembuhkan Parkinson Gunakan Metronome

"Yang penting harus minum teratur dan melakukan gerak teratur pula sambil mendengarkan musik yang saya perkenalkan kepada pasien," tambahnya.

Pengobatan pasien parkinson dengan menggunakan irama (ritme) musik serta pengobatan juga dilakukan dengan menggunakan alat Metronome secara rutin setiap hari.

BERITA TERKAIT

Ini menjadi metode utama Hayashi sejak beberapa tahun terakhir ini.

Beberapa pasiennya menjadi lebih baik dengan terapi musin ini.

Di bulan Januari 2024 Hayashi akan memperkenalkan aplikasi khususnya kepada umum yang dapat mendengarkan 20-30 musik terapi yang dibuatnya di aplikasi tersebut.

Aplikasi ini dibuatnya dengan biaya sekitar 6 juta yen dengan dana dari masyarakat Jepang.

"Masih belum tahu mau dijual berapa untuk mendownload dan menggunakan aplikasi tersebut. Tapi ini murah sekali, semua orang dapat melakukannya," ungkapnya.

Diperkirakan sekali download membutuhkan biaya sekitar 30.000 rupiah dan bisa menggunakan terus serta mendengarkan lagu-lagunya untuk terapi parkinson bagi para pasiennya.

Baca juga: Studi Hasil Otopsi di AS: Otak Pasien Covid-19 yang Parah Mirip Otak Pasien Alzheimer dan Parkinson

Namun Hayashi masih belum memutuskan berapa harganya sampai dengan akhir bulan Desember ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas