TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Para pejuang Hamas di Jalur Gaza kerap menerapkan taktik perang kota jarak dekat dalam melawan tentara pendudukan Israel yang menyerbu wilayah Gaza sejak 7 Oktober 2023 tak lama setelah Hamas menyerbu wilayah selatan Israel.

Terbaru, militan Hamas mengklaim sukses menyergap 15 tentara Israel di Jalur Gaza yang menyebabkan mereka tewas dan terluka.

Klaim tersebut disampaikan Hamas dalam pernyataan resmi pada hari Rabu, 13 Desember 2023 kemarin.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan para pejuang dari sayap bersenjata kelompok itu, Brigade Qassam, dan kelompok Jihad Islam terlibat dalam bentrokan dengan pasukan Israel yang beranggotakan 15 orang dalam “jarak dekat.”

Serangan itu menyebabkan tentara Israel tewas dan terluka, kata Hamas, tanpa memberikan rincian mengenai lokasi serangan.

Hamas mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa pejuangnya menyerang tank Israel dengan peluru anti-lapis baja di Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

Sumber lainnya mengutip pernyataan Abu Ubaidah kemarin menyebutkan, Brigade Al Qassam berhasil membunuh sedikitnya 36 serdadu IDF dalm 72 jam dan menghancurkan sebagian atau seluruhnya 72 tank dan kendaraan militer Israel di Gaza dalam 72 jam.

Baca juga: Israel Sebar Selebaran di Gaza, Imbalan Uang untuk Informasi Persembunyian Pemimpin Hamas

Sejauh ini tidak ada komentar dari tentara Israel mengenai klaim tersebut.

Tentara Israel mengatakan pada Rabu pagi bahwa 10 tentara lainnya tewas dalam bentrokan dengan pejuang Palestina di Jalur Gaza utara.

Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, melakukan pengepungan dan melakukan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Baca juga: Israel Boncos, Pendapatan Pelabuhan Eilat Anjlok 80 Persen, Efek Serangan Houthi Yaman di Laut Merah

Setidaknya 18.608 warga Palestina telah terbunuh dan 50.594 terluka dalam serangan Israel sejak saat itu, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, sementara sekitar 139 sandera masih disandera, menurut angka resmi.

Laporan reporter Ahmed Asmar | Sumber: Anadolu