Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Sandera Warga Israel yang Ditembak IDF Sempat Kibarkan 'Bendera Putih'

Tiga sandera Israel yang tewas rupanya sempat mengibarkan bendera putih tanda menyerah sebelum ditembak mati oleh IDF.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in 3 Sandera Warga Israel yang Ditembak IDF Sempat Kibarkan 'Bendera Putih'
Sky News
(dari kiri ke kanan) Yotam Haim, Samer Talalka dan Alon Shamriz. Tiga sandera Israel yang tewas rupanya sempat mengibarkan bendera putih tanda menyerah sebelum ditembak mati oleh IDF. 

TRIBUNNEWS.COM - Tiga sandera yang tewas ditembak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) rupanya sempat memberikan tanda menyerah.

Setidaknya salah satu sandera memegang "bendera putih", ujar seorang pejabat militer Israel, dilansir Sky News.

Bendera putih yang dipegang sandera itu dibuat dari kain yang diikat pada sebatang kayu atau ranting.

Jumat (15/12/2023), IDF mengakui bahwa ketiga korban, yang semuanya pria Israel berusia 20-an, tewas terbunuh karena disangka militan Hamas.

Mereka bernama Samer Talalka (22), Yotam Haim, (28), dan Alon Shamriz (26).

Ketiga sandera itu mungkin berhasil melarikan diri dari Hamas atau ditinggalkan.

Baca juga: IDF Salah Sasaran, Tembak 3 Sandera Warga Israel di Gaza

Mereka muncul dari sebuah gedung sekitar 10 meter dari posisi pasukan Israel di daerah Shejaiya.

Berita Rekomendasi

"Mereka semua tidak memakai baju dan ada tongkat yang ada kain putih di atasnya" kata pejabat itu.

"Seorang tentara melihat mereka, tetapi tentara lainnya merasa terancam dan melepaskan tembakan, dua orang tewas seketika," kata pejabat militer.

Sandera ketiga terluka dan mundur ke gedung terdekat.

Di sana ia sempat meminta bantuan dalam bahasa Ibrani.

“Komandan batalion segera mengeluarkan menghentikan tembakan, tetapi sekali lagi terjadi ledakan tembakan ke arah yang orang ketiga tersebut dan dia akhirnya meninggal."

“Ini melanggar aturan keterlibatan kami,” tambahnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kematian mereka sebagai "tragedi yang tak tertahankan".

Sementara itu, para pengunjuk rasa turun ke jalan di Tel Aviv, menyerukan tindakan setelah kematian tiga sandera tersebut.

Update Perang Israel-Hamas

Keluarga warga Israel yang disandera dan warga Israel lainnya menggelar aksi unjuk rasa di luar Kantor Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Jumat, (15/12/2023). Mereka meminta pemerintah segera mengupayakan pembebasan sandera.
Keluarga warga Israel yang disandera dan warga Israel lainnya menggelar aksi unjuk rasa di luar Kantor Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Jumat, (15/12/2023). Mereka meminta pemerintah segera mengupayakan pembebasan sandera. (AHMAD GHARABLI / AFP)

Baca juga: Update Perang Israel-Hamas Hari Ke-71, Ketemu Jake Sullivan, Mahmoud Abbas Minta IDF Setop Serangan

Berikut rangkuman situasi terkini di Gaza di tengah perang antara Israel dan Hamas, mengutip Al Jazeera.

- Buldoser Israel menginjak-injak tenda-tenda yang digunakan oleh warga Palestina yang berlindung di luar Rumah Sakit Kamal Adwan dan menghancurkannya secara brutal.

- Media Israel melaporkan bahwa 25 pasukannya tewas dan “lebih dari 50 orang menyerah dan dipindahkan ke Israel untuk diinterogasi” di Gaza utara.

- Dua rumah di Gaza utara terkena serangan Israel, mengakibatkan 14 orang meninggal dunia dan melukai lainnya.

- Serangan Israel terus berlanjut di Tepi Barat yang diduduki.

- Qatar mengatakan upaya diplomatik terus dilakukan dalam upaya mencapai gencatan senjata baru di Gaza.

- Iran telah mengeksekusi seseorang atas tuduhan menjadi mata-mata untuk badan intelijen Israel, Mossad.

- Pemakaman yang dihadiri oleh puluhan pelayat telah diadakan untuk juru kamera Al Jazeera Samer Abudaqa di kota Khan Younis, Gaza selatan.

- Perwakilan Palestina untuk PBB mengatakan “sudah cukup” setelah pembunuhan Abudaqa pada hari Jumat.

- Para pengunjuk rasa menyerukan pemerintah Israel untuk memprioritaskan pembebasan tawanan yang ditahan di Gaza setelah tiga tawanan Israel dibunuh oleh militer Israel.

Warga Palestina memeriksa bangunan yang setengah hancur menyusul pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada 15 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Warga Palestina memeriksa bangunan yang setengah hancur menyusul pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada 15 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (KATA KHATIB/AFP)

Baca juga: Anggap Hadiah Buat Hamas, Israel Minta AS Setop Bicara Soal Solusi Dua Negara Berdampingan

- Setidaknya 18.787 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober.

Jumlah korban tewas yang direvisi di Israel mencapai sekitar 1.200 orang.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas