Anggap Hadiah Buat Hamas, Israel Minta AS Setop Bicara Soal Solusi Dua Negara Berdampingan
Artinya, ide ini mengharuskan Palestina diakui sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, hal yang menyakitkan bagi Israel
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Bedanya, Israel tak mau mengakui Palestina sebagai sebuah negara, sedangkan Iran tidak mengakui adanya Israel.
Friksi AS-Israel Makin Tajam
Pesan dari para pejabat Israel kepada AS muncul ketika Gedung Putih baru-baru ini mencoba mengekspos adanya perbedaan pendapat dan pandangan terkait penanganan Hamas di Gaza
Sejauh ini, AS berbicara ke publik kalau mereka sangat menentang cara-cara militer Israel yang berbuah pembunuhan massal warga Palestina di Gaza.
Presiden AS Joe Biden awal pekan ini mengatakan Israel harus “lebih berhati-hati” dan memperingatkan dukungan internasional semakin memudar karena terjadinya pembersihan etnis yang terjadi di Gaza
Gedung Putih juga menggandakan klaim, mereka berharap Israel akan mengakhiri perang pada Januari.
Berbicara kepada donor Partai Demokrat di Washington, Biden mengatakan Netanyahu perlu mengubah pendekatannya.
“Saya pikir dia harus berubah, dan pemerintahan di Israel ini mempersulit dia untuk pindah,” kata Biden, menyebut pemerintahan Netanyahu sebagai “pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel.”
“Kita harus berupaya menyatukan Israel dengan cara yang memberikan awal bagi opsi solusi dua negara,” tambahnya, mengakui bahwa Tel Aviv “tidak menginginkan” hal ini.
Tekanan AS ke Israel datang seiring kritik keras yang menerpa Washington atas perannya dalam perang antara pasukan perlawanan Palestina dan Israel.
Separuh warga AS tidak menyetujui pendekatan Biden terhadap perang.
Staf Gedung Putih juga menyuarakan perbedaan pendapat mengenai dukungan buta Washington terhadap Tel Aviv.
“Kita harus secara terbuka mengkritik pelanggaran Israel terhadap norma-norma internasional seperti kegagalan membatasi operasi ofensif hanya pada sasaran militer yang sah,” demikian bunyi memo perbedaan pendapat yang diperoleh POLITICO.
“Ketika Israel mendukung kekerasan pemukim dan perampasan tanah ilegal atau menggunakan kekuatan berlebihan terhadap warga Palestina, kita harus menyampaikan secara terbuka bahwa hal ini bertentangan dengan nilai-nilai kita (AS) sehingga Israel tidak bertindak tanpa mendapat hukuman,” bunyi pernyataan tersebut.
(oln/TC/pltc/*)