Serangan Terbaru Israel di Kamp Pengungsi Jabalia, Putra Jubir Kelompok Jihad Islam Palestina Tewas
Putra Juru bicara (Jubir) kelompok Jihad Islam Palestina, termasuk di antara korban tewas, kata seorang pejabat kelompok tersebut kepada Reuters.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Serangan terbaru Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali menyasar kamp pengungsi Jabalia.
Sedikitnya 90 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam serangan di Gaza utara itu.
Serangan Israel dilepaskan pada Minggu (17/12/2023).
Kementerian Kesehatan Gaza menguraikan, serangan IDF kemarin menghantam blok perumahan milik keluarga al-Barsh dan Alwan, lapor WAFA.
Putra Juru bicara (Jubir) kelompok Jihad Islam Palestina, termasuk di antara korban tewas, kata seorang pejabat kelompok tersebut kepada kantor berita Reuters.
Petugas pertolongan pertama dan penduduk setempat sedang mencari korban luka dan diyakini ada lebih banyak mayat yang berada di bawah reruntuhan.
Baca juga: BREAKING NEWS Israel Bom Sekolah PBB yang Tampung Pengungsi di Jabalia Saat Ibu-Ibu Sedang Masak
"Kami yakin jumlah orang yang tewas tertimbun reruntuhan sangat besar, namun tidak ada cara untuk menyingkirkan puing-puing dan merawat mereka karena intensitas tembakan Israel," kata kementerian melalui telepon, dikutip dari Al Jazeera.
WAFA menambahkan perempuan dan anak-anak termasuk di antara korban tewas, dan puluhan lainnya masih hilang.
Banyak dari korban yang terluka, termasuk anak-anak, dibawa ke pusat kesehatan terdekat, yang sudah kewalahan menangani pasien.
Petugas medis di Deir el-Balah di Gaza tengah mengatakan sedikitnya 12 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Sementara di Rafah di selatan, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah menyebabkan sedikitnya empat orang tewas.
Israel juga meningkatkan serangan artileri di Gaza selatan.
Gempuran Israel menghantam kota Khan Younis dan Rafah, tempat mayoritas penduduknya merupakan pengungsi Palestina berlindung.
Meningkatnya pemboman di wilayah selatan telah memperburuk situasi kemanusiaan.
Baca juga: Anak Eks Petinggi IDF Tewas di Gaza, Kena Ledakan Bom di Kamp Jabalia, Ternyata Prajurit Cadangan
Dengan orang-orang yang kelaparan berebut makanan dan air, lalu mengambil mereka dari truk bantuan karena putus asa.
"Saya tidak akan terkejut jika orang-orang mulai meninggal karena kelaparan, atau kombinasi dari kelaparan, penyakit, dan lemahnya kekebalan tubuh," kata Kepala Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, Philippe Lazzarini.
Israel pada Minggu (17/12/2023) mengatakan akan membuka kembali Penyeberangan Karem Abu Salem di timur tetapi tidak jelas apakah pasokan sudah melewati sana.
PBB memperkirakan 1,9 juta orang – sekitar 80 persen populasi Gaza – menjadi pengungsi akibat perang.
Sekitar 19.000 warga Palestina tewas di Gaza sejak 7 Oktober.
Israel mengatakan 1.147 orang tewas di wilayahnya pada hari itu.
Dalam perkembangan lain, Paus Fransiskus mengecam pembunuhan dua wanita yang dilakukan Israel di sebuah gereja di Gaza.
Di sisi lain, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa insiden tersebut masih dalam peninjauan.
Baca juga: Israel Serang Kamp Khan Yunis dan Jabalia di Jalur Gaza setelah Serbu Tepi Barat
Ia belum bisa mengomentari pernyataan Paus Fransiskus tersebut.
Ini adalah kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan Paus Fransiskus menggunakan kata "terorisme"; saat berbicara tentang kejadian di Gaza.
Tentara Israel mengatakan kepada AFP bahwa pada Sabtu (16/12/2023) telah dihubungi oleh perwakilan gereja mengenai insiden di Paroki Keluarga Kudus.
Namun Israel mengatakan bahwa "tidak ada laporan mengenai serangan terhadap gereja, atau warga sipil yang terluka atau terbunuh, yang dilaporkan.
Pernyataan hari Sabtu dari Patriarkat Latin Yerusalem mengatakan:
"Sekitar tengah hari (10.00 GMT) hari ini. Seorang penembak jitu IDF (tentara Israel) membunuh dua wanita Kristen di dalam Paroki Keluarga Kudus di Gaza".
Keluarga-keluarga Kristen telah berlindung di sana sejak perang Israel-Hamas pecah.
Nahida dan putrinya, Samar, ditembak dan dibunuh ketika mereka berjalan menuju Biara Suster. Satu orang terbunuh ketika dia mencoba membawa yang lain ke tempat yang aman," urai Patriarkat Latin Yerusalem, dilansir Sky News Arabia.
Baca juga: Kejahatan Perang yang Bisa Berlaku dalam Konflik Palestina-Israel, Pengeboman Kamp Jabalia Disorot
AFP melaporkan, Paus Fransiskus sekali lagi mengindikasikan bahwa Israel menggunakan metode terorisme di Jalur Gaza.
Dalam khotbah mingguannya, Paus merujuk pada pernyataan Patriarkat Latin Yerusalem, otoritas Katolik di Tanah Suci, mengenai insiden yang terjadi pada hari Sabtu (16/12/2023).
Pernyataan Patriarkat menambahkan bahwa tujuh orang telah ditembak ketika berusaha melindungi orang lain.
"Saya terus menerima berita yang sangat serius dan menyakitkan dari Gaza," kata Paus.
"Warga sipil tak bersenjata dibom dan ditembak. Hal ini terjadi bahkan di dalam kompleks Paroki Keluarga Kudus, di mana tidak ada teroris, melainkan keluarga, anak-anak, pasien, orang berkebutuhan khusus, dan biarawati," ucap Paus.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)