Pentagon: AS Janji akan Terus Senjatai Israel Lawan Hamas tapi Juga Serukan Bantuan untuk Gaza
Pentagon menegaskan bahwa Amerika Serikat berjanji akan terus mempersenjatai Israel dalam kampanyenya melawan militan Hamas Palestina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati

TRIBUNNEWS.COM - Pentagon menegaskan bahwa Amerika Serikat berjanji akan terus mempersenjatai Israel dalam kampanyenya melawan militan Hamas Palestina.
Namun, Washington juga menyerukan agar lebih banyak bantuan kemanusiaan dikirim kepada warga Palestina di Jalur Gaza yang hancur akibat serangan Israel, dikutip dari Al Arabiya.
Saat mengunjungi Israel, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan Gedung Putih harus memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada hampir dua juta pengungsi di Gaza.
"Kita harus mendistribusikan bantuan itu dengan baik," ucapnya.
Namun Austin menegaskan bahwa AS adalah "sahabat Israel" dan akan terus menyediakan amunisi penting, kendaraan taktis, dan sistem pertahanan udara" untuk Tel Aviv.
Ia menegaskan bahwa kunjungannya tidak bertujuan untuk "menentukan jadwal atau ketentuan perang" Israel-Hamas.
Baca juga: Sosok Penting di Balik Terowongan Hamas Terbesar di Gaza, Mohamed Sinwar, Masuk Daftar Buron IDF
Pertempuran berdarah di Gaza masih berlanjut dan telah memasuki bulan ketiga sejak 7 Oktober 2023.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 110 orang tewas dalam serangan di kamp Jabalia, dekat Kota Gaza.
Perang di Gaza dimulai ketika penguasa Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober, dengan melepaskan 5.000 roket.
Serangan itu menewaskan sekitar 1.140 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, dan menculik 240 orang, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan respons militer Israel telah menewaskan lebih dari 19.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sekaligus membuat wilayah yang luas menjadi puing-puing.

Milisi Houthi Intensifkan Serangan di Laut Merah
Dilansir Iran Observer, Austin sedang melakukan dinas kerja ke Timur Tengah, seiring meluasnya perang di wilayah tersebut.
Milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman juga dilaporkan menyerang pelayaran internasional di Laut Merah dalam solidaritas dengan Hamas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.