Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan AS Tolak Gencatan Senjata, Takut Hamas Berkuasa di Gaza, Sebut Israel Tak Akan Terima

Amerika Serikat (AS) memberikan alasan terkait tak setuju dengan gencatan senjata di Gaza, antara Israel dan Hamas Palestina.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Alasan AS Tolak Gencatan Senjata, Takut Hamas Berkuasa di Gaza, Sebut Israel Tak Akan Terima
GIL COHEN-MAGEN / AFP
Tank Israel dikerahkan di Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 15 Desember 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Amerika Serikat (AS) memberikan alasan terkait tak setuju dengan gencatan senjata di Gaza, antara Israel dan Hamas Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) tak setuju adanya gencata senjata di Gaza, yakni antara Israel vs Hamas Palestina.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan, alasan di balik ketidak-setujuan akan gencatan senjata.

Menurutnya, apabila gencata senjata dilakukan, hal itu justru akan 'memvalidasi' serangan lanjutan yang akan dilakukan Hamas.

Namun, Kirby membantah AS tidak sejalan dengan negara-negara Barat lainnya dalam aksi gencatan senjata.

Diketahui Menteri luar negeri Inggris dan Jerman mengatakan baru-baru ini bahwa perlunya gencatan senjata di Gaza.

Mengingat jumlah korban dari masyarakat sipil terus bertambah, mengutip Al Jazeera, Rabu (20/12/2023).

Baca juga: Jumlah Korban Perang Israel-Hamas di Palestina Capai 19.968 Orang, 73 Jurnalis Terbunuh saat Meliput

Dan menurut mereka gencatan senjata adalah hal yang mendesak.

BERITA REKOMENDASI

Disebutkan Kirby, gencatan senjata hanya akan memvalidasi serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu.

“Hal ini akan membuat mereka (Hamas) berkuasa di Gaza, (hal ini) tidak dapat diterima oleh kami dan teman-teman Israel kami,” tambahnya.

Menurutnya, gencatan senjata juga akan berpotensi membuat Hamas memiliki cukup waktu dalam merencanakan serangan tambahan ke Israel.

“Dan tentu saja, ini akan memberi mereka waktu lebih lama untuk mempersiapkan dan merencanakan serangan tambahan."

"Kami mendukung jeda kemanusiaan yang lebih kecil, lebih terlokalisasi, dan lebih bertarget untuk mengeluarkan para sandera dan mendapatkan lebih banyak bantuan.”

Kirby menambahkan, delapan tawanan AS diperkirakan masih ditahan di Gaza.

2 Komandan Militer IDF Tewas Terbunuh di Gaza, Satu Korban Masih Berusia 22 Tahun

Pasukan keamanan Israel berpatroli saat Muslim Palestina bersiap untuk melaksanakan salat Jumat di sepanjang jalan di lingkungan Ras al-Amud di Yerusalem timur, pada 8 Desember 2023
Pasukan keamanan Israel berpatroli saat Muslim Palestina bersiap untuk melaksanakan salat Jumat di sepanjang jalan di lingkungan Ras al-Amud di Yerusalem timur, pada 8 Desember 2023 (AHMAD GHARABLI / AFP)

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali menjadi korban tewas dalam peperangannya melawan militan Hamas Palestina.

Diketahui dua pasukan IDF yang tewas merupakan komandan militer.

Dengan kematian dua pasukan itu, korban tewas dari IDF dalam serangan darat terhadap Hamas menjadi 129 orang.

Berikut identitas dua pasukan IDF yang tewas, salah satunya masih berusia 22 tahun.

Baca juga: Pakar Terpukau oleh Terowongan Hebat Hamas, Sebut Ada Pengaruh Korea Utara dan Iran

1. Kapten Yarin Gahali (22)

Dirinya adalah seorang komandan peleton di unit pengintai Brigade Givati, dari Rehovot, dikutip dari The Times Of Israel.

2. Kapten (res) Netanel Silberg (33)

Komandan tim di unit Yahalom Korps Teknik Tempur, dari Na'ama.

Kapten Yarin Gahali terbunuh di Gaza selatan.

Sementara, Kapten Silberg terbunuh di utara Jalur Gaza.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas