Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Biden Pesimis Pembebasan Sandera Israel-Hamas Tercapai dalam Waktu Dekat: Kami Terus Mendorong

Presiden AS, Joe Biden merasa pesimis akan tercapainya pembebasan sandera di kedua belah pihak antara Israel dengan Hamas.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
zoom-in Biden Pesimis Pembebasan Sandera Israel-Hamas Tercapai dalam Waktu Dekat: Kami Terus Mendorong
SAMUEL CORUM / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / GETTY IMAGES MELALUI AFP
WASHINGTON, DC - 7 OKTOBER: Presiden Joe Biden berbicara tentang serangan Hamas Palestina di Israel dari Ruang Makan Negara di Gedung Putih pada 7 Oktober 2023 di Washington, DC. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejak serangan 7 Oktober, Hamas telah menyandera sekitar 240 orang.

Di sisi lain, Israel juga telah melakukan penyanderaan di banyak tempat, terutama di wilayah Tepi Barat.

Meskipun pembebasan sandera telah dilakukan oleh kedua belah pihak saat gencatan senjata pertama, namun Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pesimis hal tersebut bakal terjadi lagi di kesepakatan berikutnya.

Joe Biden pada hari Rabu (20/12/2023) mengatakan tidak memperkirakan kesepakatan pembebasan sandera Israel-Hamas yang kedua akan segera tercapai.

Namun, Biden terus mendorong kesepakatan pembebasan sandera harus terjadi di gencatan senjata berikutnya.

"Kami terus mendorong," kata Biden, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Bisnis Properti Israel Hancur Lebur Sejak Perang dengan Hamas di Gaza, Transaksi Merosot Tajam

Sementara itu, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melakukan perjalanan ke Mesir, di mana hal itu merupakan intervensi pribadi yang jarang terjadi dalam diplomasi.

Berita Rekomendasi

Kejadian ini adalah sesuatu yang Haniyeh lakukan di masa lalu ketika kemajuan terlihat mungkin terjadi.

Haniyeh terakhir kali melakukan perjalanan ke Mesir pada awal November sebelum pengumuman satu-satunya gencatan senjata dalam perang Gaza sejauh ini, jeda selama seminggu yang menyebabkan pembebasan sekitar 110 sandera Hamas.

Israel belum berkomentar secara terbuka mengenai pembicaraan di Mesir.

Namun mereka mengesampingkan gencatan senjata permanen dan mengatakan mereka hanya akan menyetujui jeda kemanusiaan terbatas sampai Hamas dikalahkan.

Baca juga: Ribuan Anak Jadi Korban Pembunuhan Tentara Israel, UNICEF Jadikan Gaza Tempat Paling Bahaya di Dunia

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengulangi pada Rabu bahwa perang hanya akan berakhir jika Hamas dibasmi, semua sandera dibebaskan, dan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.

"Siapapun yang mengira kami akan berhenti, berarti mereka tidak memahami kenyataan. Semua Hamas, dari awal hingga akhir, adalah orang mati yang berjalan," kata Netanyahu.

AS, sekutu terdekat Israel, telah meningkatkan seruan dalam sepekan terakhir agar mereka mengurangi perang habis-habisan menjadi kampanye terfokus melawan para pemimpin Hamas dan mengakhiri apa yang disebut Biden sebagai "pemboman tanpa pandang bulu" yang menyebabkan banyak korban sipil.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas