Nasib Tragis RS Indonesia di Gaza: Dibombardir, Dituding Jadi Markas Hamas, Kini Diduduki IDF
Nasib tragis dialami RS Indonesia di Gaza. Setelah dibombardir Israel hingga dituding menjadi markas Hamas, kini justru diduduki IDF.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Betapa tragisnya nasib RS Indonesia di Gaza di tengah agresi yang semakin menggila oleh Israel.
Terbaru, RS Indonesia justru dijadikan markas militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Padahal sebelumnya, seperti diketahui, Israel justru menuding bahwa RS Indonesia digunakan Hamas sebagai markas hingga menyebut menjadi lokasi terowongan Hamas.
Hal ini diungkap oleh Kepala Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/12/2023).
"Apa yang terjadi sekarang, sekitar dua minggu yang lalu, Israel menempatkan pasukannya dan (menjadikan) markas (RS Indonesia), yang dulu pernah mereka tuduh sebagai markas Hamas dan tidak ada orang Hamas di situ," ujarnya.
Tak hanya dijadikan markas, Sarbini menyebut RS Indonesia turut menjadi perisai dari IDF.
Baca juga: Begini Kondisi RS Indonesia di Gaza Kini: Genset Ditembak Israel, Jalan Masuk Dihancurkan
Dia pun mengecam tindakan Israel tersebut dan mendesak agar mematuhi hukum humaniter internasional untuk tidak menyerang fasilitas medis.
"Kita mengecam cara-cara Israel dengan menjadikan RS Indonesia sebagai markas," tuturnya.
Sempat Dibombardir Israel
Nasib pilu RS Indonesia di Gaza dimulai ketika tank-tank Israel melakukan pengeboman pada 9 November 2023 lalu.
Berdasarkan laporan dari media Palestina Quds News Network, ada 20 serangan udara yang dilancarkan oleh Israel untuk menyerang RS Indonesia di Gaza tersebut.
Palestina Chronicle melaporkan serangan udara tersebut mengakibatkan 20 warga Palestina tewas.
Sementara menurut kantor berita Palestina WAFA, pengeboman itu mengakibatkan kerusakan serius di beberapa fasilitas rumah sakit.
Baca juga: Menlu Retno Marsudi: RS Indonesia di Gaza Kosong, Semua Dievakuasi Termasuk 3 Relawan WNI MER-C
Penyerangan oleh Israel pun berlanjut pada 20 November 2023.