Ukraina Segera Mobilisasi 500 Ribu Warga Hadapi Peperangan
Setidaknya ada sebanyak 450.000 hingga 500.000 orang yang akan dijadikan tentara menghadapi peperangan dengan Rusia.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina segera merekrut tentara mobilisasi dalam jumlah besar-besaran.
Setidaknya ada sebanyak 450.000 hingga 500.000 orang yang akan dijadikan tentara menghadapi peperangan dengan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan awal pekan ini bahwa militer telah mengusulkan pemanggilan tambahan 450-500 ribu orang.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-666: Serangan Balasan Gagal, Inggris Sebut Kyiv Pilih Defensif
Kyiv ingin mengalokasikan tambahan 500 miliar hryvnia (13,3 miliar dolar AS) untuk upaya tersebut.
Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan bahwa pemerintahnya tidak segan-segan memberi sanksi kepada warganya yang ngotot meninggalkan negeri itu.
Saat inni banyak warga Ukraina yang eksodus ke luar negeri, selain mengungsi juga karena takut dijadikan tentara berperang di garis depan.
"Semua semua pria Ukraina yang telah meninggalkan negaranya sejak awal konflik akan dipanggil untuk melapor ke pusat perekrutan, dan memperingatkan bahwa mereka yang tidak mematuhinya dapat menghadapi sanksi," kata Umerov dikutip dari Interfax, Jumat (22/12/2023).
Sementara Aleksey Danilov, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina mengatakan setiap warga negara Ukraina, dan bukan hanya anggota militer, harus mengabdi pada negaranya selama konflik dengan Rusia.
Dalam sebuah wawancara dengan media lokal pada hari Kamis, kepala keamanan memberi isyarat bahwa era di mana sebagian warga Ukraina bisa menutup mata terhadap pertempuran telah berakhir.
“Ketenangan seperti ini, ketika diyakini bahwa perang hanyalah urusan militer, dan seluruh negara dapat menjalani kehidupannya sendiri telah berlalu, harus diakhiri, tidak akan terjadi seperti itu," dia bersikeras.
“Setiap orang harus mengambil bagian dalam perang ini, dan tidak selektif: ketika seseorang berperang, yang lain melemparkan chip ke dalam kasino. Ini tidak adil,” ujar Danilov.
Pada saat yang sama, Danilov mencatat bahwa rencana mobilisasi yang direncanakan Kiev tidak hanya akan berlangsung satu hari atau satu bulan, tetapi keseluruhan prosesnya bisa memakan waktu setidaknya satu tahun.
Dia juga menekankan bahwa pihak berwenang Ukraina harus memprioritaskan “keadilan” ketika menambah barisan militer.
Namun, Kirill Budanov, kepala intelijen Ukraina, mengatakan pekan lalu bahwa memaksa orang tanpa motivasi untuk bertugas tidak akan membuat tentara lebih kuat.
Baca juga: Mitos Kehebatan Buatan Barat Telah Runtuh, 14.000 Lapis Baja NATO Hancur di Ukraina