Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

29 Orang Calonkan Diri di Pilpres Rusia

Partai politik berhak mencalonkan kandidat mereka. Di kongres; kandidat partai harus menyerahkan dokumen paling lambat 1 Januari

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 29 Orang Calonkan Diri di Pilpres Rusia
New York Times
Pemilihan Umum di Rusia pada 2018 lalu 

TRIBUNNEWS.COM -- Pemilihan Presiden Rusia ternyata disambut dengan antusias oleh warga negaranya.

Meskipun kemungkinan besar pemenangnya adalah presiden saat ini, Vladimir Putin, namun jumlah calon presiden di negeri itu kini telah mencapai 29 orang.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat (CEC) Ella Pamfilova pada rapat komisi, Sabtu (23/12/2023) mengatakan antusiasme warga menyambut pilpres.

Baca juga: Belanda Siap Kirim 18 Jet Tempur F-16 ke Ukraina, Rusia Anggap Target Sah

“Rekan-rekan kita saat ini banyak yang mengikuti kongres calon yang jumlahnya sudah mencapai 29 orang,” ujarnya dikutip dari TASS.

Berdasarkan undang-undang Rusia tentang pemilihan presiden, kandidat yang mencalonkan diri sendiri harus mendapatkan dukungan dari sekelompok pemilih, dengan memberi tahu CEC tentang pertemuan kelompok tersebut terlebih dahulu dan menyerahkan dokumen ke komisi paling lambat tanggal 27 Desember.

Partai politik berhak mencalonkan kandidat mereka. Di kongres; kandidat partai harus menyerahkan dokumen paling lambat 1 Januari.

Pemilihan presiden akan berlangsung pada 15-17 Maret 2024.

Berita Rekomendasi

Dalam pemilu Maret 2023 nanti, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mencalonkan diri melalui jalur independen.

Kali ini utin tidak didukung oleh partai yang biasanya mendukungnya..

Meski demikian, Putin diperkirakan bakalan memenangkan pemilu Maret nanti.

Baca juga: Rusia Menggila di Front Timur: Pusat Komando Ukraina Hancur, Uragan Bikin Gosong Setumpuk Lapis Baja

Sementara Pemimpin Partai Demokrat Liberal Rusia (LDPR) yang beraliran sayap kanan, Leonid Slutsky ,dicalonkan secara resmi menjadi calon presiden setelah voting anggota kongres di partai tersebut mayoritas memilihnya pada Selasa (19/12/2023).

Sebanyak 106 delegasi LDPR yang ada di kongres memilih dia, hanya dua yang tidak memilihnya.

Beberapa tokoh masyarakat dan politisi telah mengumumkan niat mereka untuk mencalonkan diri sebagai presiden tahun depan.

Kandidat independen harus mengumpulkan sedikitnya 300.000 tanda tangan dari pendukungnya untuk mengajukan penawaran, sedangkan calon yang dicalonkan oleh partai yang terdaftar harus mengumpulkan sedikitnya 100.000 tanda tangan. Kandidat yang dicalonkan oleh partai-partai yang diwakili di parlemen negara tersebut dikecualikan dari persyaratan pengumpulan tanda tangan.

Tokoh politik lain yang diperkirakan mencalon diri antara lain:

1. Gennady Zuganov dan Sergey Levchenko

Partai Komunis Rusia (KPRF), yang merupakan partai terbesar kedua di parlemen Rusia, mengatakan bahwa mereka saat ini sedang mempertimbangkan antara pemimpin lamanya, Gennady Zyuganov yang berusia 79 tahun, dan Sergey Levchenko, mantan Gubernur wilayah Irkutsk.

Beberapa tokoh masyarakat dan politisi juga telah mengumumkan niat mereka untuk mencalonkan diri sebagai presiden tahun depan, termasuk Boris Nadezhdin, mantan anggota parlemen dan sekarang menjadi legislator regional yang didukung oleh partai kanan-tengah Civic Initiative; serta

2. Ekaterina Duntsova

Ekaterina Duntsova adalah seorang jurnalis dan politisi lokal dari wilayah Tver yang pencalonannya memicu tuduhan bahwa dia didukung oleh Kremlin, namun dia menyangkalnya, serta kekhawatiran akan tuntutannya berdasarkan undang-undang masa perang Rusia yang ketat.

3. Boris Nadezhdin

Mantan anggota parlemen dan sekarang menjadi legislator regional yang didukung oleh partai berhaluan tengah-kanan Civic Initiative. Ia adalah tokoh oposisi lama yang sangat kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Ia mengkritik invasi Rusia ke Ukraina, mengatakan di saluran NTV Rusia bahwa Rusia harus memilih pemimpin yang berbeda dalam pemilu tahun 2024 di negara itu.

“Kita harus memilih orang lain, dan bukan Putin,” kata Nadezhdin. 'Semuanya akan baik-baik saja kalau begitu.'

“Kita harus memilih otoritas yang berbeda untuk memerintah negara yang akan menghentikan cerita dengan Ukraina ini,” katanya di NTV, salah satu dari tiga saluran utama pemerintah di Rusia.

Nadezhdin mengatakan bahwa pemerintahan yang berbeda akan memungkinkan Rusia untuk 'membangun hubungan' dengan negara-negara Eropa dan 'semuanya akan kembali normal'.

4. Sergey Lipatov

Sergey Lipatov adalah seorang pengacara dan aktivis. Ia bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah Rusia, termasuk operasi militer di Ukraina.

5. Igor Girkin

Igor Girkin juga dikenal sebagai Igor Strelkov, mantan komandan lapangan yang sempat menjabat sebagai menteri pertahanan di Republik Rakyat Donetsk pada awal konflik di Donbass Ukraina, juga telah mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri.

Girkin, seorang tokoh kontroversial yang sangat kritis terhadap operasi militer di Ukraina – meskipun lebih mengutamakan pelaksanaannya dibandingkan esensinya – ditahan awal tahun ini dengan tuduhan membuat seruan publik untuk terlibat dalam kegiatan ekstremis. Apakah dia bisa mencalonkan diri sebagai presiden masih belum jelas.

6. Anatoly Rabinovich

Anatoly Rabinovich merupakan seorang politisi dan advokat publik yang kurang terkenal, juga telah mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden, dan menyatakan bahwa pencalonannya akan menjadi “ujian toleransi” bagi masyarakat Rusia.

Meskipun ia menyatakan keyakinannya bahwa Putin akan memenangkan pemilu, ia menyatakan bahwa jika seorang kandidat berusia 40-an memperoleh sekitar 20 persen suara, itu akan menjadi kemenangan besar bagi oposisi di negara tersebut. Namun, hal ini hanya mungkin terjadi jika pihak oposisi berhasil mengajukan satu kandidat, ia memperingatkan bulan lalu.

Pemilihan presiden dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 15 hingga 17 Maret, dan pemenangnya akan dilantik pada bulan Mei.

Ini akan menandai pertama kalinya pemilihan presiden di Rusia diadakan selama beberapa hari, setelah format tersebut diperkenalkan selama pandemi Covid-19. (Russia Today/Moscow Times/Daily Mail)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas