Israel Digoyang Kabar Kudeta Militer, Eks-PM: Netanyahu Harus Digulingkan, Sekarang!
Kudeta Militer dikabarkan berlangsung di Israel yang membuat Kepala Staf militer Israel, Herzi Halevi dan Yoav Gallant batal ke Pangkalan Militer IDF
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Israel Digoyang Kabar Kudeta Militer, Eks-PM: Netanyahu Harus Digulingkan, Sekarang!
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri (PM) Israel, Ehud Barak kembali melontarkan kritik terhadap PM Israel saat ini, Benjamin Netanyahu.
Secara terang, Barak menggambarkan Netanyahu sebagai sosok yang tidak dapat dipercaya dan hanya peduli pada kepentingannya sendiri.
Dalam sebuah wawancara dengan Radio Ibrani, Jumat (22/12/2023) Barak mengomentari kritik Netanyahu terhadap Perjanjian Oslo, dan wanti-wantinya terhadap pembentukan Negara Palestina.
Baca juga: Pasukan Elite Brigade Golani Israel Balik Kanan dari Gaza, Seperempat Pasukan Rontok Dihajar Hamas
“Netanyahu mencoba mengintimidasi Israel dengan perjanjian yang ditandatangani 30 tahun lalu dan dia secara pribadi berpartisipasi dalam penerapannya, mencoba meyakinkan mereka kalau dialah satu-satunya pahlawan yang mampu menyelamatkan mereka dari bahaya,” kata Barak dalam laporan tersebut.
Dia menambahkan dengan nada meremehkan kredibilitas Netanyahu sebagai nahkoda yang akan membuat kapal karam.
“Netanyahu memimpin Titanic Israel, dan menenggelamkan kami saat kami berada di dalamnya, dan sekarang dia menuntut untuk meletakkan tangannya di kemudi kapal penggantinya,” tambahnya.
“Kita harus menjatuhkannya, sekarang! Karena dia adalah beban dan bahaya yang mengancam Israel,” tambahnya.
Popularitas Netanyahu di kalangan Yahudi Israel berada pada titik terendah.
"Baik lawan-lawannya maupun sekutu tradisionalnya menyerukan agar dia mengundurkan diri setelah perang saat ini berakhir," tulis laporan Memo mengutip pemberitaan media-media Israel.
Baca juga: Sinyal Persatuan, Hamas Desak Israel Juga Bebaskan Tokoh Utama Fatah Kalau Mau Bertukar Sandera Lagi
Digoyang Isu Kudeta Militer
Kritik Ehud Barak ke Netanyahu itu meramaikan kabar percobaan kudeta militer di pemerintahan Israel.
Isu seputar kudeta militer ini mencuat saat Yair Netanyahu, putra Benjamin Netanyahu, menyukai unggahan media sosial yang menuduh Kepala Staf militer Israel, Herzi Halevi memulai kudeta militer de facto, Rabu (20/12/2023).
Unggahan yang di-like Yair itu mengklaim kalau Herzi Halevi sudah mengetahui sebelumnya soal rencana infiltrasi milisi perlawanan Palestina, Hamas ke Israel dalam operasi Banjir Al-Aqsa, 7 Oktober silam.
"Unggahan itu menuduh Herzi Halevi sudah mengetahui sebelumnya soal rencana infiltrasi Hamas dan tidak memberi tahu perdana menteri," tulis berita Channel 12 melaporkan.
Baca juga: Bobby Trap Ala Brigade Al Qassam: Pancing IDF ke Terowongan, Duaar, Satu Pasukan Israel Kena Jebakan