Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Houthi Makin Mengancam, 20 Negara Gabung AS Lindungi Laut Merah

Sebanyak lebih dari 20 negara telah setuju untuk berpartisipasi dalam koalisi baru pimpinan AS untuk menjaga lalu lintas komersial di Laut Merah.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Serangan Houthi Makin Mengancam, 20 Negara Gabung AS Lindungi Laut Merah
U.S. AFRICA COMMAND
Kapal Perang Amerika Serikat (AS), USS Truxtun terlihat di Laut Merah pada 1 Mei 2023. Militan Houthi di Yaman telah menyatakan perang terhadap Operation Prosperity Guardian pimpinan AS, yang berupaya melindungi jalur pelayaran di Laut Merah. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan Houthi Yaman semakin membuat ketar-ketir Barat.

Sebanyak lebih dari 20 negara telah setuju untuk berpartisipasi dalam koalisi baru pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk menjaga lalu lintas komersial di Laut Merah.

"Semakin banyaknya negara yang bergabung dalam upaya tersebut,"kata Pentagon pada hari Kamis (21/12/2023), dilansir Al Jazeera.

Namun Pentagon menunjukkan bahwa delapan negara yang telah mendaftar menolak disebutkan namanya secara publik, sebagai tanda sensitivitas politik dalam operasi tersebut ketika ketegangan regional meningkat akibat perang Israel-Hamas.

“Saat ini ada lebih dari 20 negara yang mendaftar untuk berpartisipasi,” kata Mayor Jenderal Patrick Ryder, sambil memperhatikan deklarasi Yunani dan Australia.

Baca juga: Aktivitas di Pelabuhan Eilat Israel Anjlok 85 Persen Imbas Serangan Houthi di Laut Merah

“Kami akan mengizinkan negara lain, membiarkan mereka membicarakan partisipasi merek,” tambahnya.

Amerika Serikat meluncurkan Operation Prosperity Guardian dua hari lalu.

BERITA REKOMENDASI

Gedung Putih Mengatakan lebih dari selusin negara telah setuju untuk berpartisipasi dalam upaya yang melibatkan patroli bersama di perairan Laut Merah dekat Yaman.

"Setiap negara akan menyumbangkan apa yang mereka bisa," kata Ryder, menyebutnya sebagai koalisi yang berkeinginan.

“Dalam beberapa kasus, hal itu mencakup kapal. Dalam kasus lain, hal ini dapat mencakup staf atau jenis dukungan lainnya,” katanya dalam jumpa pers.

Krisis di Laut Merah muncul dari perang antara Israel dan kelompok milisi Palestina yang berkuasa di Gaza, Hamas.

Perang dimulai pada 7 Oktober ketika para pejuang Hamas menyerbu perbatasan Gaza ke Israel selatan.

Baca juga: AS Tuduh Iran Otak di Balik Serangan Houthi Yaman di Laut Merah

Kapal Perang Amerika Serikat (AS), USS Truxtun terlihat di Laut Merah pada 1 Mei 2023. Militan Houthi di Yaman telah menyatakan perang terhadap Operation Prosperity Guardian pimpinan AS, yang berupaya melindungi jalur pelayaran di Laut Merah.
Kapal Perang Amerika Serikat (AS), USS Truxtun terlihat di Laut Merah pada 1 Mei 2023. Militan Houthi di Yaman telah menyatakan perang terhadap Operation Prosperity Guardian pimpinan AS, yang berupaya melindungi jalur pelayaran di Laut Merah. (U.S. AFRICA COMMAND)

Di mana pihak berwenang Israel mengatakan para militan tersebut membunuh sekitar 1.200 orang yang sebagian besar adalah warga sipil Israel dan orang asing.

Pemboman dan invasi balasan Israel ke Gaza, yang menurut pejabat Israel bertujuan untuk memusnahkan Hamas.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas