Eks Pemimpin Oposisi Israel: 12 Sandera Hamas Tewas Dibunuh IDF Berdasarkan Protokol Hannibal
Mantan pemimpin oposisi Israel Shelly Yachimovich menyebut 12 sandera Hamas tewas akibat serangan IDF, dan berdasakan Protokol Hannibal.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Seorang mantan pemimpin oposisi Israel, Shelly Yachimovich, menuntut penyelidikan atas serangan tentara Israel di sebuah rumah di dekat Jalur Gaza yang menewaskan 12 sandera Hamas.
Yachimovich mengatakan 12 sandera Hamas itu dibunuh oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berdasarkan "Protokol Hannibal".
Sementara itu, terdapat kampanye yang gencar untuk mencegah penyelidikan atas insiden serangan yang menewaskan 12 sandera tersebut.
Beredar juga kabar bahwa Brigadir Jenderal Hiram memerintahkan tank untuk menyerbu rumah di daerah Be'eri itu, tempat 12 sandera berada.
Korban tewas pun berjatuhan termasuk anak-anak, kata wanita yang juga mantan pemimpin Partai Buruh Israel tersebut, dalam sebuah pernyataan di X pada hari Minggu, (24/12/2023), mengutip Anadolu Agency.
Baca juga: Israel Klaim 5 Mayat Sandera Ditemukan di Terowongan Hamas, Ini Kata Brigade Al Qassam
Apa Itu Protokol Hannibal?
Protokol Hannibal menyatakan bahwa orang Israel yang mati itu lebih baik daripada menjadi tawanan musuh.
Menurut media Israel, Protokol Hannibal semacam arahan militer yang diterapkan oleh tentara Israel, mengatur bagaimana unit lapangan merespons ketika seorang tentara ditangkap oleh pasukan musuh.
Dinyatakan bahwa protokol tersebut dirancang pada tahun 1986 dan dibatalkan pada tahun 2016 berdasarkan keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Israel saat itu, Gadi Eisenkot, yang saat ini menjabat sebagai menteri di Dewan Menteri Militer.
Namun, Yachimovich yakin bahwa pembunuhan 12 sandera Israel itu terkait dengan penerapan Protokol Hannibal.
Israel belum secara resmi mengakui penerapan protokol tersebut dalam serangan tersebut.
Jumlah IDF yang Tewas di Gaza Terus Bertambah, Pejuang Palestina Sebut Israel Alami Rugi Besar
IDF mengatakan jumlah tentaranya yang tewas di Gaza bertambah, Senin (25/12/2023).
Terbaru 2 tentara Israel tewas seusai pertempuran sengit dengan kelompok Perlawanan Palestina di Jalur Gaza.
Sebuah pernyataan militer Isarel menyebutkan bahwa seorang prajurit dari Brigade Lapis Baja ke-14 dan seorang prajurit lainnya dari Batalyon ke-50 Brigade Nahal tewas di wilayah utara Palestina.
Menurut angka resmi Israel, jumlah korban tewas di kalangan tentara dan perwira Israel menjadi 486 orang sejak 7 Oktober 2023.
Namun, para pejuang Palestina mengatakan bahwa jumlah tengara Israel yang tewas sebetulnya jauh lebih tinggi.
Itu karena, lanjut sumber dari pejuang Palestina, adanya kerugian besar yang Israel timbulkan saat mereka maju melawan Hamas, mengutip The Palestine Chronicle.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)