Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Defisit, Biaya Perang Lawan Hamas Diperkirakan Capai Rp216 Triliun, Bingung Cari Pemasukan

Kemenkeu Israel bingung mencari cara meningkatkan pendapatan karena negaranya defisit akibat biaya perang melawan Hamas membengkak.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Israel Defisit, Biaya Perang Lawan Hamas Diperkirakan Capai Rp216 Triliun, Bingung Cari Pemasukan
JACK GUEZ / AFP
Tank tentara Israel dikerahkan di Israel selatan yang berbatasan dengan Jalur Gaza pada 22 Desember 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas. - Kemenkeu Israel bingung mencari cara meningkatkan pendapatan karena negaranya defisit akibat biaya perang melawan Hamas membengkak. 

Parlemen bulan ini menyetujui anggaran perang khusus untuk tahun 2023 sebesar hampir 30 miliar shekel.

Anggaran itu bukan hanya untuk perang, tapi juga memberikan kompensasi pada mereka yang terkena dampak.

Ketua Komite Keuangan, Moshe Gafni, menentang kenaikan pajak penghasilan untuk memenuhi biaya perang.

Tapi, ia mendukung pajak atas kelebihan keuntungan bank dan langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Netanyahu Akui Israel Rugi Besar, Bersumpah akan Terus Menyerang Gaza, Berdalih Lindungi Nyawa IDF

Sementara itu, Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich, berkata kepada wartawan, ia akan berupaya menghindari peningkatan beban keuangan warga selama perang masih berlangsung.

Prioritas utamanya pada 2024 adalah membantu tentara Israel cadangan dan keluarga mereka.

“Mereka meninggalkan segalanya dan mempertaruhkan hidup mereka demi kita semua."

Berita Rekomendasi

"Kita harus melakukan segalanya untuk memberi imbalan kepada mereka dengan cara terbaik,” kata Smotrich.

Ia juga menambahkan Kementerian Keuangan dan pPrtahanan sedang mengerjakan “rencana yang sangat besar untuk kepentingan pasukan cadangan” dan keluarga mereka.

Diketahui, sekitar 350.000 orang telah dipanggil menjadi cadangan sejak dimulainya perang.

Netanyahu Akui Israel Rugi Besar

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 17 Desember 2023.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 17 Desember 2023. (Menahem KAHANA / POOL / AFP)

Pada Minggu (24/12/2023), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui pihaknya mengalami rugi besar dalam beberapa waktu terakhir.

Jumlah anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tewas di tangan Hamas semakin meningkat.

"Ini adalah pagi yang sulit, setelah hari yang sangat sulit dalam pertempuran di Gaza," kata Netanyahu, Minggu, setelah IDF mengumumkan kematian 14 tentaranya di Gaza sejak Jumat (22/12/2023).

"Perang ini memerlukan pengorbanan yang sangat besar, tapi kami tidak punya pilihan lain selain terus berjuang," tambah dia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas