Lebih Dari 30 Orang Siap Saingi Vladimir Putin di Pilpres Rusia 2024
Pemilihan Presiden Rusia yang digelar pada Maret 2024 mendapat sambutan hangat dari warganya.
Editor: Hendra Gunawan
Ia kemudian menjadi perdana menteri pada 2008-2012, kemudian terpilih kembali menjadi presiden hingga sekarang.
Bisa dibilang kedudukannya sebagai presiden sangat kuat sehingga ia diprediksi bakalan kembali terpilih saat Pilpres Rusia, Maret 2024 mendatang.
2. Leonid Slutsky
Leonid Slutsky adalah Ketua Pemimpin Partai Demokrat Liberal Rusia (LDPR) yang beraliran sayap kanan.
Ia secara resmi dicalonkan menjadi capres LDPR setelah voting anggota kongres di partai tersebut mayoritas memilihnya pada Selasa (19/12/2023).
Sebanyak 106 delegasi LDPR yang ada di kongres memilih dia, hanya dua yang tidak memilihnya.
Beberapa tokoh masyarakat dan politisi telah mengumumkan niat mereka untuk mencalonkan diri sebagai presiden tahun depan.
3. Gennady Zuganov dan Sergey Levchenko
Partai Komunis Rusia (KPRF), yang merupakan partai terbesar kedua di parlemen Rusia, mengatakan bahwa mereka saat ini sedang mempertimbangkan antara pemimpin lamanya, Gennady Zyuganov yang berusia 79 tahun, dan Sergey Levchenko, mantan Gubernur wilayah Irkutsk.
Beberapa tokoh masyarakat dan politisi juga telah mengumumkan niat mereka untuk mencalonkan diri sebagai presiden tahun depan, termasuk Boris Nadezhdin, mantan anggota parlemen dan sekarang menjadi legislator regional yang didukung oleh partai kanan-tengah Civic Initiative; serta
4. Ekaterina Duntsova
Ekaterina Duntsova adalah seorang jurnalis dan politisi lokal dari wilayah Tver yang pencalonannya memicu tuduhan bahwa dia didukung oleh Kremlin, namun dia menyangkalnya, serta kekhawatiran akan tuntutannya berdasarkan undang-undang masa perang Rusia yang ketat.
5. Boris Nadezhdin
Mantan anggota parlemen dan sekarang menjadi legislator regional yang didukung oleh partai berhaluan tengah-kanan Civic Initiative. Ia adalah tokoh oposisi lama yang sangat kritis terhadap kebijakan pemerintah.
Ia mengkritik invasi Rusia ke Ukraina, mengatakan di saluran NTV Rusia bahwa Rusia harus memilih pemimpin yang berbeda dalam pemilu tahun 2024 di negara itu.
“Kita harus memilih orang lain, dan bukan Putin,” kata Nadezhdin. 'Semuanya akan baik-baik saja kalau begitu.'
“Kita harus memilih otoritas yang berbeda untuk memerintah negara yang akan menghentikan cerita dengan Ukraina ini,” katanya di NTV, salah satu dari tiga saluran utama pemerintah di Rusia.
Nadezhdin mengatakan bahwa pemerintahan yang berbeda akan memungkinkan Rusia untuk 'membangun hubungan' dengan negara-negara Eropa dan 'semuanya akan kembali normal'.