Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ansarallah Houthi Yaman Tak Mau Berdamai dengan Arab Saudi Jika Statusnya Perantara

Seorang pejabat Ansarallah menyatakan bahwa Arab Saudi harus menjadi pihak langsung dalam perjanjian tersebut

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ansarallah Houthi Yaman Tak Mau Berdamai dengan Arab Saudi Jika Statusnya Perantara
AFP
Anggota milisi Ansarallah atau biasa disebut pemberontak Houthi. 

Sumber tersebut menyatakan harapannya kalau "peta jalan akan segera ditandatangani dan tidak ada hambatan yang muncul."

Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Saudi mengeluarkan pernyataan yang menyatakan dirinya sebagai mediator dan bukan pihak langsung dalam konflik tersebut.

Pernyataan tersebut menambahkan:

“Dukungan Kerajaan Saudi yang berkelanjutan terhadap Yaman dan saudara-saudaranya, dan keinginannya yang terus-menerus untuk mendorong pihak-pihak di Yaman untuk duduk di meja dialog, untuk mencapai solusi politik yang komprehensif dan abadi di bawah naungan PBB, dan untuk menggerakkan Yaman menuju kebangkitan komprehensif dan pembangunan berkelanjutan yang memenuhi aspirasi saudara-saudaranya."

Dalam upaya nyata untuk melestarikan perjanjian perdamaian, Arab Saudi menolak permintaan AS untuk bergabung dengan koalisi angkatan laut untuk mencegah serangan Ansarallah terhadap kapal-kapal terkait Israel yang melakukan perjalanan melalui Bab al-Mandab yang strategis menuju Terusan Suez.

Baca juga: Iming-iming AS Tak Mempan, Arab Saudi Pilih Damai dengan Yaman Ketimbang Bela Israel di Laut Merah

Anggota penjaga pantai Yaman ketika orang lain menaiki kapal patroli di Laut Merah di lepas pantai kota Mokha yang dikuasai pemerintah di provinsi Taiz barat, dekat Selat Bab al-Mandab yang strategis, pada 12 Desember , 2023.
Anggota penjaga pantai Yaman ketika orang lain menaiki kapal patroli di Laut Merah di lepas pantai kota Mokha yang dikuasai pemerintah di provinsi Taiz barat, dekat Selat Bab al-Mandab yang strategis, pada 12 Desember , 2023. (Khaled Ziad / AFP)

Ansarallah telah melakukan lebih dari 100 serangan drone dan rudal terhadap kapal komersial milik Israel atau dengan tujuan Israel dan telah meluncurkan rudal dan drone di pelabuhan Eilat selatan Israel.

Ansarallah telah melakukan serangan dalam upaya menghentikan aksi pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

BERITA REKOMENDASI

Bombardemen Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan 21.000 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Aksi Israel ini oleh para pemimpin Ansrallah dan pihak lain dipandang sebagai genosida.

(oln/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas