Sejarah Kota Taif di Arab Saudi dari Zaman Nabi Muhammad, Ottoman hingga Dinasti Saudi
Berikut ini sejarah kota Taif di Arab Saudi yang jadi lokasi dakwah terberat Nabi Muhammad, penaklukkan oleh Ottoman dan Dinasti Saudi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kota Taif, terletak kurang dari 100 kilometer di sebelah timur Kota Makkah di Arab Saudi, memiliki sejarah yang sangat panjang hingga penaklukannya oleh Nabi Muhammad SAW.
Taif terletak di pegunungan Sarawat Range di bagian barat Arab Saudi.
Kota ini terletak di ketinggian sekitar 1.879 meter di atas permukaan laut.
Kota Taif terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah, pertanian bertingkat, dan tanaman hijau, yang menjadi tujuan populer bagi wisatawan.
Selengkapnya, simak sejarah dan keunikan Kota Taif berikut ini, dikutip dari saudiarabiatourismguide.com dan Arab News.
Baca juga: Arab Saudi Sambut Kembali Jemaah Umrah asal Iran Setelah Jeda 8 Tahun, Hubungan Iran & Saudi Membaik
Sejarah Kota Taif
Kota Taif memiliki sejarah yang sangat panjang hingga penaklukannya oleh Nabi Muhammad SAW.
Pada tahun 630 M, tentara Muslim menaklukkan Kota Taif di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW setelah merebut Kota Makkah dan Tabuk.
Menurut buku Al-Raheeq Al-Makhtoum, pertempuran Taif pecah pada 22 Ramadhan.
Kota Taif menjadi salah satu tempat dakwah Nabi Muhammad dengan ujian yang berat, sebelum akhirnya berhasil ditaklukan dan penduduknya memeluk Islam.
Pada tahun 1517, Kekaisaran Ottoman menaklukkan Kesultanan Mamluk, sehingga Taif dan Hijaz jatuh ke tangan Kekaisaran Ottoman.
Setelah itu terjadi beberapa perang dan Kota Taif jatuh ke tangan beberapa penguasa sebelum kembali dikuasai oleh Kekaisaran Ottoman.
Hingga pada tahun 1916, Kekaisaran Ottoman menghadapi pemberontakan oleh suku Hashemites dari Arab Saudi.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Arab Saudi Desak Pemimpin Dunia Dukung Penyelesaian Konflik Israel-Hamas
Kota Taif kemudian berhasil direbut oleh Hashemites dan menjadi bagian Kerajaan Hijaz.
Namun, Kota Taif direbut kembali oleh Ikhwan yang bersekutu dengan Dinasti Saud, yang dipimpin Abdulaziz Al-Saud.
Kemudian Dinasti Saud bergerak menaklukkan kota Mekkah, Madinah, Jeddah yang berada di bawah Kerajaan Hijaz.
Abdulaziz Al-Saud kemudian menyatukan Kerajaan Hijaz dan Dinasti Saudi menjadi satu di bawah gelar Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932.
Abdulaziz Al-Saud menjadi raja pertama Kerajaan Arab Saudi.
Keunikan Kota Taif
Baca juga: Pangeran Talal Jadi Pangeran Kerajaan Arab Saudi Keempat yang Meninggal dengan Penyebab Misterius
1. Souq Okaz
Kota Taif memiliki persimpangan dua jalur perdagangan kuno yang terlihat hingga saat ini.
Jalur ini dibagi menjadi dua, yang pertama untuk pejalan kaki dan yang kedua dan untuk hewan.
Di persimpangan kedua jalur itu terdapat pasar Souq Okaz.
Pasar Souq Okaz saat ini berfungsi sebagai lokasi pertemuan sosial, komersial tahunan dan tempat pembacaan puisi.
2. Iklim
Kota Taif memiliki iklim yang lebih sejuk dan sedang jika dibandingkan dengan daerah sekitarnya.
Tempat ini sering menjadi tujuan wisata yang populer di Arab Saudi selama musim panas.
3. Tanaman Mawar
Kota Taif terkenal dengan wangi bunga yang tumbuh di wadi dan pegunungan di sekitarnya.
Bunga-bunga mawar ini menyelimuti kota dengan aroma bunga yang khas dan keharuman yang melekat.
Setiap musim semi, semak mawar bermekaran di seluruh kota, dari lembah Wadi Mahram hingga pegunungan Al Shafa setinggi 2.500 meter, di selatan kota.
Dengan lebih dari 90 perkebunan mawar, Kota Taif menghasilkan bunga yang berlimpah.
Sehingga banyak mawar yang disuling menjadi minyak mawar, atau attar, dan air mawar termahal di dunia, yang dicampur ke dalam parfum merek-merek mewah dari seluruh dunia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.