Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Terbaru Jelang Pemilu Israel: Kursi Partai Likud Netanyahu Nyungsep di Knesset

Channel 13 Israel menunjukkan kalau keruntuhan Partai Likud telah berlangsung sejak pecahnya perang melawan Hamas

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Survei Terbaru Jelang Pemilu Israel: Kursi Partai Likud Netanyahu Nyungsep di Knesset
TC/tangkap layar AP
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak solusi dua negara di mana dalam resolusi itu Palestina diakui sebagai negara merdeka dan tinggal berdampingan dengan Israel mendiami wilayah yang sama. 

Survei Terbaru Jelang Pemilu Israel: Partai Likud Netanyahu Nyungsep di Knesset

TRIBUNNEWS.COM - Partai Likud yang dipimpin Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan kehilangan setengah dari anggota parlemennya di parlemen jika pemilu diadakan sekarang>

Hal itu merujuk pada jajak pendapat terbaru menjelang pemilihan umum (Pemilu) di Israel.

Berdasarkan jajak pendapat yang dirilis Channel 13 Israel pada Kamis (29/12/2023), partai Likud hanya akan meraih 16 kursi di parlemen Israel (Knesset) jika pemilu digelar saat ini.

Baca juga: Berantem di Telepon, Joe Biden Tuntut Netanyahu Cairkan Duit Pajak Palestina

Menurut jajak pendapat tersebut, Partai Persatuan Nasional yang dipimpin mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz, sebuah aliansi politik berhaluan tengah dan liberal, akan menjadi partai terbesar di Knesset dengan 38 kursi, naik dari 12 kursi saat ini,

Survei menunjukkan kalau Partai Yesh Atid yang dipimpin oleh Yair Lapid juga kehilangan popularitas dan akan kehilangan kekuatan parlemennya dari 24 anggota parlemen menjadi 15 anggota parlemen.

Ini akan menjadi partai terbesar ketiga di Knesset jika pemilu diadakan sekarang.

Berita Rekomendasi

Partai Likud saat ini memegang 32 kursi di Knesset yang beranggotakan 120 orang.

Menurut laporan, jajak pendapat baru-baru ini secara konsisten menunjukkan penurunan popularitas Likud selama beberapa bulan terakhir.

Channel 13 Israel menunjukkan bahwa “keruntuhan Partai Likud telah berlangsung sejak pecahnya perang (melawan Hamas)”

“Jika pemilu diadakan hari ini, partai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu hanya akan memenangkan 16 kursi, hanya satu kursi lebih banyak dari partai Yair Lapid,” tambah Channel 13.

Dilaporkan juga, “jika pemilu diadakan sekarang, partai-partai koalisi, yang meliputi Likud, Shas, United Torah Judaism, Jewish Power, dan Religious Zionism, hanya akan mendapatkan 45 kursi, dibandingkan dengan 64 kursi saat ini.”


Untuk membentuk pemerintahan di Israel, diperlukan kepercayaan dari setidaknya 61 anggota Knesset.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di kantornya di Yerusalem pada 10 Desember 2023.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di kantornya di Yerusalem pada 10 Desember 2023. (RONEN ZVULUN / POOL / AFP)

Dukung Mantan Kepala Mossad

Sebaliknya, jajak pendapat menunjukkan kalau partai oposisi dapat memperoleh 71 kursi.

Front Demokratik untuk Perdamaian dan aliansi Daftar Arab untuk Perubahan akan mendapatkan empat kursi.

Berdasarkan hasil jajak pendapat, survei tersebut juga menunjukkan jika Netanyahu digantikan sebagai pemimpin Likud oleh mantan ketua Mossad, Yossi Cohen, partai tersebut akan mendapatkan 23 kursi.

Jumlah ini akan berbanding dengan 33 suara yang diperoleh Partai Persatuan Nasional.

"Survei tersebut dilakukan oleh pakar survei dan jajak pendapat Israel, Camil Fuchs dan memasukkan sampel acak 700 warga Israel, dengan margin kesalahan 3,7 persen," tulis laporan media Israel tersebut.

Menurut laporan, saat ini tidak ada indikasi kemungkinan pemilihan parlemen di tengah agresi militer Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Namun, perkiraan Israel menunjukkan kemungkinan Israel kembali mengadakan pemilu setelah perang, kata laporan.

(oln/PC/Anadolu/TRT/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas