Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Video Viral Jelang Gempa di Jepang, Perilaku Tidak Biasa Ratusan Burung Terbang dalam Pola yang Unik

Beberapa video viral menjelang dan setelah terjadinya gempa di Jepang tampak ratusan burung dengan pola tertentu.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Video Viral Jelang Gempa di Jepang, Perilaku Tidak Biasa Ratusan Burung Terbang dalam Pola yang Unik
Tangkapan layar Twitter
RIBUAN BURUNG TERBANG- Menjelang terjadinya gempa di Jepang tampak ribuan burung dengan pola tertentu. Ratusan burung terbang bersama dalam pola yang unik. Jepang dilanda gempa dahsyat berkekuatan 7,6 SR. Video ratusan burung itu viral setelah gempa besar melanda Jepang. Video viral yang memperlihatkan perilaku ridak biasa dari ratusan hingga ribuan ekor burung yang terbang secara tidak menentu. 

Video Viral Jelang Gempa Jepang, Perilaku Tidak Biasa Ratusan Burung Terbang dalam Pola yang Unik

TRIBUNNEWS.COM- Beberapa video viral menjelang dan setelah terjadinya gempa di Jepang tampak ratusan burung dengan pola tertentu.

Melansir video Youtube yang diunggah Firstpost memperlihatkan perilaku burung yang tidak biasa saat gempa Jepang.

Ratusan burung terbang bersama dalam pola yang unik.

Jepang dilanda gempa dahsyat berkekuatan 7,6 SR.

Video ratusan burung itu viral setelah gempa besar melanda Jepang.

Video viral yang memperlihatkan perilaku ridak biasa dari ratusan ekor burung yang terbang secara tidak menentu.

Baca juga: Kemenlu Ungkap Keselamatan 9 WNI di Jepang yang Mengungsi di Shelter Pasca-Gempa M 7,4

Berita Rekomendasi

Video itu viral dan jadi bahan perbincangan di Twitter.

"Perilaku burung yang tidak biasa di Jepang saat gempa bumi" tulis salah satu akun Twitter.

"Saksikan video lain yang menangkap tingkah laku burung yang tidak biasa selama gempa Jepang"

"Perilaku burung yang tidak biasa diamati selama gempa bumi di Jepang".

"Bukan hal yang aneh jika hewan menunjukkan perilaku yang tidak biasa sebelum atau sesudah bencana alam seperti gempa bumi atau tsunami. Burung, khususnya, bisa menjadi sensitif"

Baca juga: Imbas Gempa, All Nippon Airways Batalkan Semua Penerbangan di Area Semenanjung Noto

"Mengerikan sekali membayangkan kepanikan masyarakat Jepang saat ini. Jalanan retak, gelombang tinggi mengancam pantai, dan laporan tentang perilaku burung yang tidak biasa menambah ketegangan. Mendesak semua orang untuk tetap aman. Pikiran kami tertuju pada mereka yang terkena dampak".

"Baru saja masuk: Peringatan gempa bumi lagi di Jepang! Jalanan retak terbuka, dan gelombang tinggi mendekati pantai. Burung bertingkah aneh saat gempa. Tetap aman, semuanya!"

"Saksikan video lain yang menangkap tingkah laku burung yang tidak biasa selama gempa Jepang".

"Selama gempa bumi di Jepang, burung menunjukkan perilaku yang tidak biasa, merespons dengan cara yang menyimpang dari pola biasanya".

Baca juga: 30 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia Akibat Gempa Magnitudo 7,6 di Jepang

48 Orang Tewas

Dilansir BBC, Gempa dan tsunami di Jepang menyebabkan korban meninggal 48 orang meninggal.

Pencarian korban selamat terus dilakukan - Kesaksian puluhan WNI yang terpaksa bermalam di bukit.

Korban jiwa akibat gempa besar yang memicu peringatan tsunami di Semenanjung Noto di dekat Prefektur Ishikawa, Jepang, bertambah menjadi 48 orang.

Semua korban meninggal ditemukan di Prefektur Ishikawa, di pantai barat Honshu, pulau utama Jepang.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan sekitar 1.000 anggota pasukan pertahanan Jepang kini berupaya melakukan pencarian dan penyelamatan di wilayah terdampak gempa.

"Pasukan pertahanan akan menghadapi banyak kendala untuk mencapai area terdampak bencana karena ruas jalan rusak, tapi orang-orang yang terjebak di bawah bangunan harus diselamatkan sesegera mungkin sebelum bangunan roboh," ujar Kishida, Selasa (02/01).

"Saya telah memerintahkan pejabat pasukan pertahanan untuk melakukan apa yang dia bisa untuk mencapai area terdampak bencana," lanjutnya.

Kepala sekretaris kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, mengimbau rakyat Jepang agar waspada lantaran rentetan gempa ditengarai masih akan berlangsung hingga sepekan mendatang.

Pasukan pertahanan Jepang kini sedang berupaya menjangkau Semenanjung Noto yang terisolasi akibat gempa melalui jalur laut.

Nobuko Sugimori, warga Jepang berusia 74 tahun di Kota Nanao berkata bahwa dia belum pernah merasakan gempa dengan kekuatan sebesar ini sepanjang hidupnya.

"Saya berusaha memegangi televisi supaya tidak terjatuh, tapi saya bahkan tidak bisa mempertahankan diri saya yang berayun kuat [akibat getaran gempa]," tutur Nobuko Sugimori kepada kantor berita Reuters.

Sampai Selasa (02/01), tidak ada lagi peringatan tsunami, dan statusnya diturunkan menjadi “imbauan”.

Ribuan orang yang tinggal di wilayah pesisir memilih bermalam di pusat evakuasi setelah diminta mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Sebanyak 18 WNI yang tinggal di Kota Suzu, Prefektur Ishikawa terpaksa bermalam di luar ruangan di atas bukit setelah gempa besar tersebut.

Bersama warga Jepang, mereka membuat api unggun untuk menghangatkan diri dari suhu musim dingin yang mencapai 0 derajat Celsius. Suhu diperkirakan akan lebih dingin lepas tengah malam waktu setempat.

Gempa berkekuatan 7,6 magnitudo itu memicu gelombang tsunami di pesisir utara dan tengah Jepang, dengan peringatan resmi mengatakan gelombang tsunami di beberapa tempat diperkirakan bisa mencapai 5 meter.

Sejauh ini, gelombang setinggi 1,2 meter telah menerjang pelabuhan Wajiima di Prefektur Ishikawa pada Senin (01/01) pukul 16.21 waktu setempat, menurut kantor berita nasional NHK.

Kota Toyama di Prefektur Toyama juga melaporkan gelombang tsunami setinggi 0,8 meter.

Sebelumnya, pemerintah Jepang sudah meminta agar para penduduk di wilayah pesisir Noto di prefektur Ishikawa agar “evakuasi secepatnya ke dataran tinggi,” demikian dilansir NHK.

(Sumber: Tribunnews, X, BBC)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas