NHK: Keterangan Menara Kontrol dan Kapten Penjaga Pantai Berbeda tentang Tabrakan Japan Airlines
NHK: Pengawas Lalu Lintas udara atau Menara Kontrol dan kapten pesawat Penjaga Pantai Jepang beri keterangan berbeda terkait tabrakan Japan Airlines
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan media Jepang, NHK menyebut Pengawas Lalu Lintas udara atau Menara Kontrol dan kapten pesawat Penjaga Pantai Jepang memberikan keterangan berbeda terkait tabrakan Japan Airlines di Bandara Haneda Tokyo.
Japan Airlines Airbus A350 bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai sekitar pukul 6 sore pada Selasa (2/1/2024).
Tabrakan pesawat itu membuat kedua pesawat terbakar.
Saat insiden terjadi, penerbangan JAL 516 sedang proses mendarat seusai terbang dari Bandara New Chitose di prefektur utara Hokkaido.
Sedangkan Pesawat Penjaga Pantai baru bersiap untuk terbang ke Prefektur Niigata.
Baca juga: Polisi Tokyo Selidiki Penyebab Kecelakaan Japan Airlines, Ada Kemungkinan Kelalaian Pilot?
Pesawat tersebut mengangkut barang-barang darurat untuk daerah yang terkena bencana gempa magnitudo 7,4 pada Senin (1/1/2024) kemarin.
Sumber dari Kementerian Transportasi mengatakan Pengawas Lalu Lintas Udara mengizinkan pesawat Japan Airlines mendarat di landasan pacu C.
Dan menginstruksikan Pesawat Penjaga Pantai untuk tidak mendekati landasan tersebut.
Namun sumber dari Penjaga Pantai mengatakan pilotnya telah mendapat lampu hijau untuk lepas landas.
Menyusul kecelakaan ini, Dewan Keselamatan Transportasi Jepang memulai penyelidikan skala penuh pada hari Rabu (3/1/2024).
Para pejabat berencana untuk mewawancarai kapten kedua pesawat.
Baca juga: Masalah Keamanan Landasan Pacu Jadi Perhatian Penyelidikan Terkait Kecelakaan Pesawat Japan Airlines
Lima dari enam orang yang berada di dalam pesawat Penjaga Pantai tewas.
Kapten pesawat Penjaga Pantai sempat melaporkan kepada penjaga pantai sekitar pukul 17:55 waktu setempat bahwa pesawat tersebut "meledak"di landasan pacu Haneda.
Sang kapten berhasil melarikan diri, dilansir Japan Times.