Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bela Israel dari Tuduhan Afrika Selatan, AS: Tak Ada Genosida di Gaza

Amerika Serikat mengatakan tidak ada genosida di Jalur Gaza ketika membela Israel dari tuduhan Afrika Selatan.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Bela Israel dari Tuduhan Afrika Selatan, AS: Tak Ada Genosida di Gaza
Menahem KAHANA / AFP
Tentara Israel berkumpul di sekitar tank dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 24 Desember 2023. --- AS mengatakan tidak ada genosida di Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Matthew Miller, mengatakan tidak menganggap tindakan apa pun yang dilakukan oleh Israel di Gaza sebagai genosida.

AS sebagai sekutu utama Israel mengomentari Afrika Selatan yang memulai proses peradilan terhadap Israel di Mahkamah Internasional terkait dengan genosida akibat perangnya di Jalur Gaza.

"Ini adalah tuduhan yang harus diverifikasi secara hati-hati. Kami tidak melihat tindakan apa pun yang merupakan genosida. Ini adalah apa yang telah ditentukan oleh Departemen Luar Negeri," kata Matthew Miller, membantah tuduhan Afrika Selatan terhadap Israel, Rabu (3/1/2024).

Gedung Putih juga menganggap gugatan yang diajukan oleh Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional, yang menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, tidak berdasar dan membahayakan secara militer.

"Gugatan ini tidak berdasarkan fakta apa pun," katanya.

Baca juga: Palestina: Israel Jatuhkan 45.000 Bom di Gaza, Setara Kekuatan 3 Nuklir di Hiroshima

Pernyataan AS ini muncul sebagai tanggapan atas permintaan Afrika Selatan pada Selasa (2/1/2024) agar Mahkamah Internasional mengeluarkan perintah mendesak yang menyatakan Israel melanggar kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida 1948.

Mahkamah Internasional mengatakan mereka akan mengadakan dengar pendapat publik pada tanggal 11 dan 12 Januari 2024 atas permintaan Afrika Selatan.

Berita Rekomendasi

Sementara Israel mengatakan mereka akan membela diri terhadap tuduhan tersebut.

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di Carpenters International Training Center di Las Vegas, Nevada, pada 8 Desember 2023.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di Carpenters International Training Center di Las Vegas, Nevada, pada 8 Desember 2023. (ANDREW CAballero-REYNOLDS / AFP)

Baca juga: Lital Shemesh, Presenter Berita Israel Bawa Senjata saat Siaran di Studio

Standar Ganda AS

Pejabat AS termasuk Presiden Joe Biden menunjukkan perbedaan pendapat dalam menyikapi perang Rusia-Ukraina dan perang Israel-Hamas.

Sebelumnya, AS mengutuk invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022.

Berbeda dengan sikapnya terhadap agresi Israel di Gaza, Joe Biden segera mengutuk invasi Rusia dan mengeluarkan sanksi bersama sekutu Baratnya.

Pada awal November 2023, Joe Biden menuduh ledakan di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli Arabi di Jalur Gaza utara dilakukan oleh pihak lain, bukan Israel.

“Berdasarkan apa yang saya lihat, sepertinya hal itu dilakukan oleh tim lain, bukan Anda,” kata Joe Biden pada konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (4/11/2023), dikutip dari Anadolu.

Asap mengepul di atas Khan Yunis dari Rafah di jalur Gaza selatan selama pemboman Israel pada 2 Januari 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Asap mengepul di atas Khan Yunis dari Rafah di jalur Gaza selatan selama pemboman Israel pada 2 Januari 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (AFP)

Baca juga: Konflik Israel vs Palestina dan Ukraina Jadi Dua Hal yang Bisa Mengubur Hegemoni Amerika Serikat

Hamas Palestina vs Israel

Israel sebelumnya mengindikasikan para petinggi Hamas adalah target selanjutnya setelah Israel meluncurkan operasi darat di Jalur Gaza.

Perang Israel dan Hamas makin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut, menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 22.313 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Kamis (4/1/2024), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Anadolu.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas