Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Curhat' dan Mengeluh kepada PBB, AS Salahkan Iran dan Minta Houthi Segera Ditangani

AS meminta Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk mengatasi serangan Houthi.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in 'Curhat' dan Mengeluh kepada PBB, AS Salahkan Iran dan Minta Houthi Segera Ditangani
CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP
Juru Bicara Gedung Putih bidang keamanan nasional, John Kirby, berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Rabu, (3/1/2023). AS meminta PBB segera bertindak untuk mengatasi serangan Houthi. 

TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) segera mengambil tindakan terhadap kelompok Houthi di Laut Merah.

Hal itu lantaran Houthi menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel setelah perang Israel-Hamas meletus.

AS juga memperingatkan Iran yang menggelontorkan bantuan keuangan kepada Houthi.

Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Christopher Lu, dalam rapat darurat DK PBB mengatakan Houthi telah melancarkan lebih dari 20 serangan sejak tanggal 19 November 2023.

Houthi mengaku melancarkan serangan yang bertujuan untuk mengakhiri agresi Israel ke Gaza.

Pada hari Rabu, (3/1/2023), Houthi juga mengumumkan bahwa mereka menargetkan kapal baru.

Menurut Sekretaris Jenderal Organisasi Maritim Internasional, Arsenio Dominguez, gara-gara serangan Houthi, sudah ada sekitar 18 perusahaan ekspedisi pengiriman yang mengubah jalur.

Berita Rekomendasi

Kapal-kapal perusahaan itu menghindari jalur Laut Merah dan memilih mengitari Afrika agar tidak diserang Houthi.

Namun, perubahan jalur itu membuat waktu tempuh perjalan menjadi lebih lama hingga 10 hari. Hal itu berdampak negatif terhadap perdagangan dunia dan menaikkan tarif pengiriman.

Baca juga: Ahli: Serangan Houthi di Laut Merah Melonjak hingga 500 Persen, Picu Krisis Pelayaran Global

Kepada DK PBB, Lu menegaskan bahwa Houthi mampu melancarkan serangan lantaran kelompok itu mendapatkan bantuan uang dan senjata canggih dari Iran.

Senjata itu di antaranya pesawat nirawak, rudal penjelajah, dan rudal balistik. Menurut Lu, bantuan Iran itu telah melanggar kebijakan sanksi yang dikeluarkan PBB.

“Kami juga tahu bahwa Iran terlibat erat dalam rencana serangan terhadap kapal dagang di Laut Merah,” ujar Lu dikutip dari Naharnet.

Lu mengklaim AS tidak ingin bermusuhan dengan Iran, tetapi Iran malah memilih hal itu.

Adapun setelah Angkatan Laut AS menenggelamkan tiga kapal Houthi pada hari Minggu, Gedung Putih tidak mengungkapkan langkah lain yang tengah dipertimbangkan pemerintah AS.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas