Bahas Kematian Yonatan Netanyahu, Hamas Minta Keluarga Sandera IDF Tak Percaya Israel
Brigade Al-Qassam mengambil contoh kematian kakak Benjamin Netanyahu, Yonatan Netanyahu, yang membunuh sandera dalam upaya penyelamatan di masa lalu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), merilis sebuah pesan dalam yang ditujukan kepada keluarga tentara pendudukan yang ditangkap di Jalur Gaza.
Video itu berjudul "Warning! to the families of IDF hostages" yang dirilis pada Jumat (5/1/2024).
“Perdana Menteri pemerintah pendudukan Israel, Benjamin Netanyahu, tidak peduli dengan kematian semua tentara yang ditangkap,” tulis Brigade Al-Qassam dalam video di saluran Telegram-nya.
Video itu juga memperlihatkan gambar tentara Sahar Baruch (25) dan tentara wanita Faul Azai Mark Asiani (19), sandera IDF yang diumumkan tewas akibat pemboman Israel yang berusaha membebaskan mereka pada November dan Desember 2023.
Brigade Al-Qassam kemudian membahas kematian kakak Benjamin Netanyahu, Yonatan Netanyahu, yang tewas dalam operasi Israel setelah gagal membebaskan sandera militer dari pejuang perlawanan Palestina di masa lalu.
“Saudara laki-laki Netanyahu (Yonatan) terbunuh dalam upaya untuk membebaskan para sandera,” kata Brigade Al-Qassam.
Brigade Al-Qassam mengatakan Benjamin Netanyahu ingin keluarga para sandera IDF merasakan apa yang dirasakannya saat Yonatan Netanyahu tewas.
“Jangan percaya Netanyahu,” kata Brigade Al-Qassam mengakhiri video itu.
Kematian Yonatan Netanyahu
Hampir 50 tahun setelah kematian Yonatan Netanyahu, Brigade Al-Qassam mengatakan hal itu mempengaruhi psikologis Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dalam menangani penyelamatan sandera yang ditahan faksi perlawanan Palestina di Gaza saat ini.
Yonatan Netanyahu atau Yoni Netanyahu lahir pada tahun 1946 dan tewas pada tahun 1976 setelah ia gagal dalam upayanya membebaskan sandera yang ditahan kelompok perlawanan Palestina.
Baca juga: Hizbullah Ngamuk, Serang Pangkalan Militer Israel Bagian Utara, Tembakkan 60 Roket
Sebagai informasi, faksi perlawanan yang membunuh Yonatan Netanyahu bukanlah Hamas karena Hamas baru dibentuk pada tahun 1987.
Pada tahun 1976, pejuang perlawanan Palestina yang membajak pesawat Air France yang membawa 248 penumpang, termasuk 107 orang Israel.
Mereka dibawa ke Uganda dan pejuang perlawanan Palestina membebaskan seluruh penumpang kecuali 107 orang Israel.

Pejuang perlawanan Palestina saat itu menuntut pembebasan semua tahanan Palestina dari penjara Israel dan ditukar dengan 107 orang Israel, namun Israel menolak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.