Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komandannya Tewas, Pasukan Elite Radwan Hizbullah Bisa Jalankan Misi Tertunda Masuk Menyerbu Israel

Pasukan Elite Radwan Hizbullah sejatinya sudah bersiap masuk menyerbu ke dalam Israel, tapi tertunda karena Hamas menyerbu duluan.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Komandannya Tewas, Pasukan Elite Radwan Hizbullah Bisa Jalankan Misi Tertunda Masuk Menyerbu Israel
i24
Pasukan elite Radwan Hizbullah dilaporkan menyiapkan pembalasan atas terbunuhnya seorang komandan senior unit mereka, Jawad Al-Taweel. Satu di antara kekhawatiran adalah Pasukan Radwan menjalankan misi masuk menyerbu ke Israel yang akan menghasilkan perang front kedua di Israel. IDF diketahui tengah menggempur Gaza untuk menumpas Hamas. 

Potensi penyerbuan Pasukan Radwan Hizbullah ini ditanggapi pihak Yerusalem Barat dengan manuver militer IDF.

Israel bahkan menyatakan tidak takut berperang dengan Hizbullah dan Hamas yang didukung Iran pada saat yang sama.

Baca juga: Cueki AS, Israel Mau Gempur Lebanon: Hizbullah Punya 150 Ribu Rudal, IDF Tak Siap Perang Multifront

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada Wall Street Journal dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Minggu kalau IDF juga punya rencana untuk membombardir Beirut seperti apa yang mereka lakukan di Gaza

“Mereka melihat apa yang terjadi di Gaza,” katanya.

“Mereka tahu kami bisa menyalin-menempelkannya ke Beirut.”

Baca juga: Penarikan Tentara Israel dari Gaza Bukan untuk Berhenti Tapi Awal dari Perang Total Lawan Hizbullah

Terbunuh di Jalan Menuju Yerusalem

Hizbullah membagikan foto salah satunya panglimanya, Wissam al-tawil (kiri), dan Jenderal Qasem Soleimani yang menjadi Panglima Brigade Quds Garda Revolusi Iran pada Selasa, (8/1/2024).
Hizbullah membagikan foto salah satunya panglimanya, Wissam al-tawil (kiri), dan Jenderal Qasem Soleimani yang menjadi Panglima Brigade Quds Garda Revolusi Iran pada Selasa, (8/1/2024). (HEZBOLLAH MILITARY MEDIA OFFICE / AFP)

Kekerasan lintas batas memang telah meningkat dalam beberapa hari terakhir antara milisi Lebanon dan IDF.

Hizbullah melancarkan serangan rudal ke pangkalan intelijen Israel pada Sabtu, yang terjadi sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak pekan lalu yang menewaskan wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri dan enam orang lainnya di pinggiran kota Beirut.

Baca juga: Baru Permulaan Balas Dendam, Hizbullah Luncurkan 62 Roket ke Pangkalan Udara Utama Israel di Utara

Berita Rekomendasi

Netanyahu memperingatkan Hizbullah 'tidak ada teroris yang kebal'.

IDF lalu mengonfirmasi kalau mereka telah melakukan serangan pada Senin terhadap sasaran militer Hizbullah di Lebanon.

Namun, para pejabat Israel belum berbicara secara spesifik mengenai pembunuhan al-Arouri dan al-Tawil, sesuai dengan kebijakan mereka mengenai pembunuhan ekstrateritorial.

Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan kendaraan terbakar yang ditumpangi al-Tawil.

Hizbullah mengatakan Al-Taweel telah meninggal on the road to Jerusalem, “di jalan menuju Yerusalem,” sebuah ungkapan yang digunakan kelompok tersebut untuk para pejuang yang dibunuh oleh pasukan Israel.

Kelompok itu juga mengunggah foto mendiang komandan tersebut, termasuk foto dirinya bersama para pemimpin senior Hizbullah dan Jenderal penting Iran Qassem Soleimani, yang dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) pada tahun 2020.

Baca juga: Menteri Perang Israel: Kami Digempur dari 7 Wilayah Termasuk Iran, Perang Sudah Multifront

Satu kolom tank Merkava Israel berkumpul di pinggiran kota utara Kiryat Shmona dekat perbatasan dengan Lebanon pada 8 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel mengatakan mereka saling baku tembak lintas batas pada 8 Oktober, saat Israel melawan gerakan pejuang Hamas di sisi selatannya sehari setelah kelompok pejuang Palestina menyerbu perbatasan Gaza. (JALAA MAREY/AFP)
Satu kolom tank Merkava Israel berkumpul di pinggiran kota utara Kiryat Shmona dekat perbatasan dengan Lebanon pada 8 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel mengatakan mereka saling baku tembak lintas batas pada 8 Oktober, saat Israel melawan gerakan pejuang Hamas di sisi selatannya sehari setelah kelompok pejuang Palestina menyerbu perbatasan Gaza. (JALAA MAREY/AFP) (AFP/JALAA MAREY)

AS Cemas Israel Tak Kuat Tangani Dua Front

Di pihak lain, para pejabat AS menyatakan kalau mereka berupaya mencegah perang Israel-Hamas meningkat menjadi konflik yang lebih luas.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas