Sniper Israel Terdokumentasi Video Tembak Wanita Tua Palestina yang Pegang Bendera Putih
Kekuatan tentara Israel terdokumentasi hanya mampu membunuh wanita dan anak-anak Palestina bahkan saat mereka pegang bendera putih.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Kejam! Sniper Israel Terdokumentasi Video Tembak Wanita Tua Palestina yang Pegang Bendera Putih
TRIBUNNEWS.COM - Satu lagi video kekejaman Tentara Israel (IDF) terdokumentasi atas aksi agresi militer mereka yang menyasar warga sipil Palestina.
Pada Senin (8/1/2024), rekaman video dirilis yang mendokumentasikan seorang penembak jitu Israel menembak seorang wanita tua Palestina pada tanggal 12 November.
Wanita tua itu, terlihat dalam video, hanya mencoba menyelamatkan diri bersama anaknya sambil memegang bendera putih.
Baca juga: Cemas Israel Lenyap, AS Bujuk Iran Pakai Utusan Agar Jangan Kobarkan Perang Besar di Kawasan
Video tersebut menunjukkan sekelompok warga Palestina berusaha meninggalkan suatu daerah dan mengibarkan bendera putih.
"Di garis depan kelompok tersebut adalah seorang wanita dan anaknya," Khaberni melaporkan.
Tentara pendudukan tidak menanggapi tanda-tanda menyerah dari masyarakat dan menembaki wanita tersebut
"Tembakan langsung membunuh wanita tua itu seketika," tulis laporan tersebut.
Disclaimer: Video Mengandung Aksi Kekejaman
Baca juga: Pembunuhan Pimpinan Hamas dan Ledakan di Iran Secara Beruntun Sinyal Perang Besar di Kawasan
Fase Ketiga Perang, Gallant Ancam Beirut Bernasib Seperti Gaza
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan fase Ketiga Perang di Gaza akan segera dimulai.
Ketika Israel mengurangi kehadiran pasukannya di Gaza, kekhawatiran meningkat atas konflik yang lebih besar dengan Lebanon.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada Wall Street Journal (WSJ) pada tanggal 7 Januari bahwa tentara Israel akan segera beralih ke fase perang baru.
Gallant mengatakan Israel akan beralih dari fase manuver perang yang intens ke perang dengan berbagai jenis operasi khusus.
Fase selanjutnya ini “akan berlangsung lebih lama,” kata Menteri Pertahanan.