Diserang Berbagai Arah, Israel Uji Sistem Baru yang Bisa Halau Semua Serangan Sekaligus, Berhasil?
Menghadapi ancaman dari segala arah, Israel menguji senjata 'All-in-One' baru yang mampu menembak semua serangan dari langit.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Perusahaan tersebut, menambahkan bahwa mereka menyediakan pertahanan udara dengan “jejak logistik yang diminimalkan” yang dapat melindungi pasukan bergerak dan lokasi sensitif.
Ancaman dari Berbagai Arah
Uji coba baru-baru ini dilakukan ketika Israel menghadapi ancaman udara dari Lebanon di utara dan Gaza di barat.
Ancaman itu termasuk roket dan drone yang ditembakkan dari kelompok militan yang didukung Iran seperti Hamas dan Hizbullah, kelompok yang sering melakukan serangan lintas batas dengan militer Israel.
Di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Hamas, Israel juga harus menghadapi ancaman yang dilancarkan oleh Houthi di Yaman.
Israel memiliki jaringan pertahanan udara yang canggih dan berlapis-lapis.
Aset yang digunakan selama beberapa bulan terakhir termasuk Iron Dome, David's Sling, dan sistem Arrow.
Pakar: Drone Murahan Modifikasi Hamas Mampu Mengakali Kecanggihan Teknologi Militer Milik Israel
Meski militer Israel dilengkapi sistem yang canggih, senjata murah yang dimodifikasi Hamas nyatanya mampu menjebol pertahanan Israel.
Bukan ledakan roket dari Gaza yang mengguncang tentara Israel di perbatasan pada 7 Oktober 2023 lalu, melainkan dengungan tidak biasa yang belum pernah mereka dengar sebelumnya, Bloomberg melaporkan pada Desember lalu.
Armada drone yang dijual secara online hanya dengan harga $6.500 memenuhi langit di atas pagar perbatasan Israel yang bernilai $1 miliar.
Baca juga: Balas Dendam, Houthi Mengamuk & Lancarkan Serangan Besar terhadap Kapal AS dengan Drone dan Rudal
Drone-drone itu membawa bahan peledak dan melumpuhkan kamera, sistem komunikasi dan senjata yang dikendalikan dari jarak jauh, sehingga memicu terjadinya kekacauan yang belum pernah terjadi sebelumnya
Israel sebenarnya memiliki salah satu kendaraan udara tak berawak (UAV) atau drone terbesar di Timur Tengah.
Saat ini sistem drone generasi baru yang murah dan tersedia secara komersial, seperti yang digunakan Hamas dalam serangan 7 Oktober, mulai bermunculan.
Perang dengan Hamas adalah peringatan bagi militer Israel tingkat atas mengenai potensi mematikan yang mereka miliki, menurut CEO Heven Drones Bentzion Levinson, yang perusahaannya memasok pesawat pengangkat berat dan drone bertenaga hidrogen kepada tentara Israel.
“Kami memiliki drone yang sangat besar, UAV ini, kami memiliki pesawat terbang, teknologi kami jauh lebih maju,” kata Levinson.