Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis Anti-perang di New York dan Washington Protes Serangan AS dan Inggris di Yaman

Aktivis anti-perang di New York City dan Washington memprotes serangan Amerika Serikat dan Inggris di Yaman.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Aktivis Anti-perang di New York dan Washington Protes Serangan AS dan Inggris di Yaman
Tangkapan layar Twitter
AKSI ANTIPERANG- Aktivis anti-perang di New York City dan Washington memprotes serangan Amerika Serikat dan Inggris di Yaman. Puluhan aktivis anti-perang berkumpul di Times Square di New York City dan di luar Gedung Putih pada Kamis malam untuk memprotes serangan AS dan Inggris terhadap sasaran militer Houthi di Yaman, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut mengancam akan memperluas perang di Gaza. 

Aktivis Anti-perang di New York dan Washington Protes Serangan AS dan Inggris di Yaman

TRIBUNNEWS.COM- Aktivis anti-perang di New York City dan Washington memprotes serangan Amerika Serikat dan Inggris di Yaman.

Puluhan aktivis anti-perang berkumpul di Times Square di New York City dan di luar Gedung Putih pada Kamis malam untuk memprotes serangan AS dan Inggris terhadap sasaran militer Houthi di Yaman, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut mengancam akan memperluas perang di Gaza.

Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan dari udara dan laut sebagai tanggapan atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah yang menuju Israel.

Menurut gerakan tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap warga Palestina yang dikepung oleh Israel di Gaza yang dikuasai Hamas.

Para pengunjuk rasa di Times Square meneriakkan slogan-slogan seperti “lepaskan Timur Tengah”, “lepaskan Yaman”, dan “lepaskan Gaza”.

Baca juga: Pasukan Amerika-Inggris Bombardir Houthi Yaman, Bagaimana Nasib WNI?

Para pengunjuk rasa di dekat Gedung Putih mengibarkan bendera Palestina dan membawa spanduk bertuliskan “Bebaskan Palestina” dan “hentikan pengeboman Yaman.”

BERITA REKOMENDASI

Serangan di Yaman merupakan salah satu demonstrasi paling dramatis hingga saat ini mengenai perluasan perang di Gaza sejak meletus pada bulan Oktober, meskipun AS dan sekutunya mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa tidak ada niat untuk meningkatkan ketegangan.

Kelompok Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, telah menargetkan pelayaran komersial di Laut Merah dengan drone dan rudal, sehingga memaksa pengirim barang untuk mengubah arah dan mengambil rute yang lebih panjang.

Konflik Gaza terjadi setelah serangan terhadap Israel pada 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang.

Serangan Israel selanjutnya di Gaza telah menewaskan lebih dari 23.000 warga Palestina, sekitar 1 persen dari 2,3 juta penduduk di sana, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Baca juga: Rusia Kritik Tajam AS dan Inggris seusai Bombardir Yaman, Sebut Malah Memperburuk Situasi

Protes pada hari Kamis ini diorganisir oleh, antara lain, kelompok koalisi ANSWER, yang merupakan akronim dari "Bertindak Sekarang untuk Menghentikan Perang dan Mengakhiri Rasisme."

Kelompok tersebut menganggap serangan di Yaman sebagai eskalasi besar yang dapat menyebabkan perang regional yang luas, katanya melalui platform media sosial X.

Perang Gaza telah memicu protes di banyak wilayah AS, termasuk di dekat bandara dan jembatan di New York City dan Los Angeles, aksi unjuk rasa di luar Gedung Putih, dan demonstrasi di Washington dekat Gedung Kongres AS.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas