Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Imbas Perang, Warga Israel Banyak Jatuh Miskin Hingga Kelaparan Melanda Gaza

Ekonomi Israel kian merosot dan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pun diminta tak kuras duit negara demi mendanai perang di Gaza.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Imbas Perang, Warga Israel Banyak Jatuh Miskin Hingga Kelaparan Melanda Gaza
AFP/-
Gambar yang diambil dari Rafah menunjukkan asap mengepul di atas Khan Yunis di Jalur Gaza selatan selama pemboman Israel pada 10 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perang antara Israel dan kelompok Hamas Palestina yang telah terjadi sejak 7 Oktober 2023, telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas.

Bahkan akibat perang yang saat ini belum berhenti, telah membuat warga Israel mengalami kemiskinan akibat kehilangan pekerjaan dan masyarakat Gaza menderita kelaparan.

Menurut catatan tahunan yang dirilis perusahaan riset Alternative Poverty Report, sebanyak 19,7 persen warga Israel kini kehilangan pendapatan imbas agresi perang.

Kemudian, ekonomi Israel pun kian merosot dan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pun diminta tak kuras duit negara demi mendanai perang di Gaza.

Baca juga: Sidang Pertama soal Genosida, Israel Tuduh Afrika Selatan Jadi Tangan Hamas

Pimpinan Bank Sentral Israel Amir Yaron menyampaikan, kondisi ekonomi Israel tengah dilanda krisis, akibat pembengkakan biaya perang yang telah menelan 210 miliar shekel atau sekitar 56 miliar dolar AS, serta hilangnya pendapatan penduduk di dekat perbatasan Gaza dan Lebanon buntut dari perang.

"Tanpa melakukan penyesuaian anggaran yang diperlukan, hal ini dapat merugikan pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan memburuknya rasio utang terhadap PDB. Selama beberapa tahun ke depan, akan berdampak negatif pada ekonomi Israel," jelas Yaron dikutip Jumat (12/1/2024).

Sebelum defisit anggaran Israel bengkak hampir tiga kali lipat menjadi 6 persen dari PDB, parlemen Israel pada Desember lalu sempat menyetujui anggaran perang untuk tahun 2023 sebesar 30 miliar shekel dan 50 miliar shekel lagi pada tahun 2024.

Berita Rekomendasi

Dengan alasan untuk mendanai perang serta memberikan kompensasi kepada mereka yang terkena dampak serangan Hamas sejak 7 Oktober lalu, namun pasca anggaran tersebut disetujui perlahan ekonomi Tel Aviv dilaporkan goyah.

Hingga Bank Sentral Israel, terpaksa memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2020, dari awalnya 4,75 persen menjadi 4,5 persen.

Tak hanya memicu krisis, perang juga membuat 79,3 persen warga Israel menderita penyakit kronis lantaran kesulitan mendapatkan akses perawatan kesehatan gratis.

Bahkan 81,6 penerima bantuan lanjut usia hidup dalam kemiskinan dan terancam menghadapi kerawanan pangan yang parah.

“Dampak perang, badan amal yang didedikasikan untuk mendukung masyarakat miskin kini tak lagi menerima bantuan dari pemerintah Israel sejak dimulainya invasi, Padahal saat ini terjadi peningkatan jumlah permintaan bantuan,” jelas Alternative Poverty Report dikutip dari Middle East Monitor.

Gaza Dilanda Kelaparan

Menurut laporan Wakil Direktur Program Pangan Dunia PBB, Carl Skau, setengah dari penduduk Gaza saat ini dilanda kelaparan massal buntut dari perang yang terus berlanjut antara Israel dan Hamas.

"Kondisi di Gaza membuat pengiriman hampir mustahil bahkan karena perang 9 dari 10 keluarga di Gaza tidak bisa makan secara rutin setiap hari,” ujar Skau, dikutip dari BBC International.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas