Populer Internasional: Houthi Serang Kapal AS dengan Drone dan Rudal - Kemiskinan di Israel Melonjak
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Houthi menyerang kapal AS di Laut Merah dengan drone dan rudal.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Perang antara Israel dan Hamas masih mendominasi berita populer dunia hari ini.
Di samping itu, ada pula ketegangan di Laut Merah antara kelompok Houthi yang berhadapan dengan kapal-kapal AS.
Sementara itu, Israel sendiri merasakan dampaknya akibat perang, ekonomi memburuk hingga Bank Sentral mengeluarkan ultimatum untuk PM Benjamin Netanyahu agar tidak menguras kas negara.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Balas Dendam, Houthi Mengamuk & Lancarkan Serangan Besar terhadap Kapal AS dengan Drone dan Rudal
Juru bicara kelompok Houthi di Yaman, Brigjen Yahya Saree, mengatakan pihaknya menyerang kapal Amerika Serikat (AS) di Laut Merah.
"Kita menargetkan kapal Amerika yang mendukung rezim Zionis, dengan banyak rudal balistik dan drone," ujar Saree di depan tentara Yaman dikutip dari Mehr News, Rabu (11/1/2024).
Dia menyebut, serangan terhadap kapal AS itu dilakukan saat operasi militer gabungan antara angkatan laut, pasukan rudal, dan pasukan drone Yaman digelar.
"Kita akan terus mencegah pergerakan kapal Israel yang menuju ke wilayah yang diduduki itu, hingga perang di Gaza berakhir dan pengepungan terhadap warga Gaza selesai."
Meski demikian, Saree menegaskan Houthi akan terus mengizinkan kapal lain melewati Laut Merah dan Arab.
Baca juga: Tanggapi Resolusi PBB soal Serangan di Laut Merah, Houthi Desak Israel Hentikan Genosida di Gaza
Kapal yang berlayar ke pelabuhan Palestina yang diduduki menjadi pengecualian.
2. Kemiskinan Melonjak, Bank Sentral Israel Ultimatum Netanyahu Tak Kuras Kas Negara untuk Perang
Ekonomi Israel yang kian boncos membuat pimpinan Bank Sentral Israel Amir Yaron murka, hingga nekat menyurati Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu agar tak kuras duit negara demi mendanai perang di Gaza.
Surat itu dikirimkan Yaron tepat sebelum kabinet Netanyahu menggelar pemungutan suara terkait revisi anggaran perang tahun 2024 yang kabarnya akan ditambah sebesar 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 155 triliun (satuan kurs Rp15.558).