Sobat Kental Presiden Putin Kasih Kode Keras ke Inggris, Kirim Pasukan Sama Saja Ngajak Perang!
Rusia akan menganggap setiap langkah Inggris untuk mengerahkan pasukan militer ke Ukraina sebagai deklarasi perang terhadap Rusia.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Inggris ditengarai sedang mencoba strategi baru untuk membantu Ukraina berperang melawan Rusia.
Gelagap yang sudah diendus oleh Rusia, Inggris akan mengirimkan bala tentaranya ke Ukraina untuk turun ke gelanggang perang demi membantu tentara Volodymyr Zelenskyy melawan pasukan Vladimir Putin.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak sudah terbang ke Kyiv. Kunjungan dia ke sana untuk mengumumkan peningkatan pendanaan militer guna membantu Ukraina membeli drone militer baru untuk melawan Rusia.
Hal itulah yang membuat politisi senior yang juga sekutu kental Presiden Vladimir Putin, Dmitry Medvedev berang.
Hari Jumat (12/1/2024) kemarin dia mengeluarkan ancaman ke Inggris bahwa Rusia akan menganggap setiap langkah Inggris untuk mengerahkan pasukan militer ke Ukraina sebagai deklarasi perang terhadap Rusia.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang sekarang wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, melontarkan komentar tersebut sebagai tanggapan atas kunjungan
“Saya berharap musuh abadi kita – Inggris yang arogan – memahami bahwa mengerahkan pasukan militer resmi ke Ukraina akan menjadi deklarasi perang terhadap negara kita,” tulis Medvedev di aplikasi pesan Telegram.
Barat menilai pernyataan publik Medvedev, sering dianggap kasar menurut para diplomat mengindikasikan pemikiran hawkish di puncak Kremlin.
Baca juga: Zelenskyy Kelimpungan, Barat Tak Kunjung Pasok Senjata ke Ukraina, Rusia Makin Berani Nyerang
Ia juga menanyakan bagaimana perasaan masyarakat Barat jika delegasi Sunak mendapat kecaman dari munisi tandan di pusat kota Kyiv, sesuatu yang menurutnya baru-baru ini terjadi. Warga sipil Rusia di kota Belgorod.
Wilayah Belgorod di Rusia selatan yang berbatasan dengan Ukraina sudah menjadi sasaran roket dan drone Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Amunisi Menipis dan Makin Keteteran Hadapi Rusia, Ukraina Memohon Ikut Produksi Senjata di Eropa
Dalam insiden yang dirujuk oleh Medvedev pada 30 Desember, Rusia mengatakan sedikitnya 20 orang tewas, termasuk dua anak-anak, dan 111 orang terluka dalam apa yang mereka sebut sebagai serangan “tanpa pandang bulu” oleh Ukraina yang menggunakan bom curah.
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, kantor berita Ukraina RBC-Ukraina mengatakan pasukan Ukraina telah mengarahkan tembakan ke sasaran militer di Belgorod.
Baca juga: Militer Norwegia Kirim 2 Jet Tempur Tua untuk Latih Pilot Ukraina
Tindakan itu sebagai balasan atas pemboman besar-besaran Rusia terhadap kota-kota Ukraina pada hari sebelumnya.
Medvedev menyebut dirinya sebagai seorang modernisator liberal ketika ia menjadi presiden periode 2008-2012, namun kini ia menampilkan dirinya sebagai salah satu tokoh garis keras anti-Barat di Kremlin.
Laporan reporter: Syamsul Ashar | Sumber: Kontan