Pakar Israel Terbelalak, Rudal Balistik Iran Sanggup Lintasi Jarak 1.200 Km Lalu Hajar Markas Mossad
Korps Garda Revolusi Iran meluncurkan rudal balistik, yang menurut pakar Israel telah melintasi jarak 1.200 km dalam operasi yang belum pernah terjadi
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pakar Israel Terbelalak, Rudal Balistik Iran Sanggup Lintasi Jarak 1.200 Km Lalu Hajar Markas Mossad
TRIBUNNEWS.COM - Koresponden Kan TV Israel mengulas peluncuran rudal balistik Iran yang menargetkan Suriah barat laut, mengincar markas Mossad di wilayah Irak.
Mengutip seornag pakar keamanan Israel, laporan media itu menyebut kalau rudal balistik yang ditembakkan Iran tersebut melintasi jarak 1.200 km.
Baca juga: AS Kerahkan 1.500 Tentara ke Suriah dan Irak, Mau Lawan ISIS atau Kekuatan Proksi Iran dan Rusia?
Di sisi lain, hal lain yang membelalakkan mata pakar keamanan Israel, menurut laporan koresponden media itu adalah, peluncuran rudal balistik dengan daya jelajah ribuan kilometer ini adalah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Media Israel menyatakan kalau ini adalah pertama kalinya rudal yang diluncurkan Iran mampu menempuh jarak yang begitu jauh," begitu tulis laporan koresponden tersebut.
Hajar Markas Mossad, Balas Kematian Mousavi
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengumumkan kalau mereka menargetkan markas besar musuh negara di wilayah tersebut dengan rudal balistik.
Menurut pernyataan IRGC, serangan itu terjadi sebagai balasan atas sejumlah aksi dan insiden berdarah yang menimpa Iran.
“Serangan merupakan respons atas kejahatan teroris yang baru-baru ini dilakukan oleh musuh-musuh Iran,” tulis pernyataan IRGC.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa sasarannya mencakup "lokasi pertemuan musuh yang terkait dengan operasi teroris yang dilakukan di Iran baru-baru ini."
Dalam pernyataan berikutnya, Garda Revolusi Iran menegaskan kalau mereka telah menargetkan "salah satu markas utama Mossad Israel di wilayah Kurdistan di Irak."
Tindakan ini dinyatakan sebagai respons terhadap pembunuhan yang dilakukan entitas pendudukan Israel terhadap para pemimpin Garda Revolusi dan Poros Perlawanan.
Dijelaskan, markas besar Mossad yang menjadi sasaran adalah “pusat pengembangan operasi spionase dan perencanaan operasi teroris di kawasan, terutama terhadap Iran.”
Baca juga: Sayap Militer Hamas: Milisi Lintas Teritorial Bakal Tingkatkan Gempuran di Semua Lini ke Israel
Selain itu, di Suriah, IRGC telah mengidentifikasi dan menghancurkan, tempat berkumpulnya para komandan dan elemen utama yang terlibat dalam operasi teroris baru-baru ini, khususnya ISIS, di wilayah pendudukan Suriah, melalui peluncuran sejumlah serangan misil balistik," kata pernyataan mereka.
Menteri Dalam Negeri Iran, Ahmad Vahidi, mengkonfirmasi ke Al Mayadeen pada 30 Desember kalau penasihat militer IRGC Brigadir Jenderal Seyyed Razi Mousavi, yang dibunuh oleh serangan udara Israel di Suriah, sedang menjalankan misi resmi dan menjadi sasaran brutal di siang hari bolong.
Vahidi menganggap, pembunuhan Mousavi yang dilakukan Israel adalah akibat dari keputusasaan dan 'impotensi' yang dialami negara pendudukan tersebut.
Dia megatakan hal tersebut sambil menyoroti pengabaian Israel terhadap hukum internasional atau prinsip etika apa pun.
"Darah para martir Palestina dan darah martir Razi tidak diragukan lagi akan mencabut entitas pendudukan [Israel],” kata Vahidi.
Dia menambahkan, jalan yang ditempuh oleh Mousavi akan terus berlanjut, "Seperti jalan yang dilanjutkan oleh Jenderal Qassem Soleimani setelah kemartirannya."
(oln/aja/almydn/*)