Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Perantara Kesepakatan Israel-Hamas, Qatar dan Prancis Umumkan Bantuan Obat Bisa Masuk Gaza

Obat-obatan bersama dengan bantuan kemanusiaan lainnya akan dikirimkan kepada warga sipil di Jalur Gaza.

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Jadi Perantara Kesepakatan Israel-Hamas, Qatar dan Prancis Umumkan Bantuan Obat Bisa Masuk Gaza
MUHAMMAD ABED / AFP
Ilustrasi - Truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir. Obat-obatan bersama dengan bantuan kemanusiaan lainnya akan dikirimkan kepada warga sipil di Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Qatar dan Prancis menjadi perantara kesepakatan antara Israel dan Hamas.

Berdasarkan kesepakatan itu, obat-obatan mendesak bisa diberikan kepada sekitar 45 sandera Israel yang ditahan di Gaza.

Hal tersebut sebagai imbalan atas bantuan kemanusiaan dan medis bagi warga sipil yang paling rentan.

Diberitakan Global News, bantuan tersebut akan meninggalkan Qatar menuju Mesir pada Rabu (17/1/2024), sebelum dibawa melintasi perbatasan Rafah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengatakan perjanjian itu berarti obat-obatan bersama dengan bantuan kemanusiaan lainnya akan dikirimkan kepada warga sipil di Jalur Gaza.

Gaza menjadi daerah yang paling terkena dampak dan rentan, dengan imbalan memberikan obat-obatan yang dibutuhkan tawanan Israel di Gaza.

Namun, dia tidak merinci berapa jumlah bantuan atau bantuan apa yang akan diberikan kepada warga sipil.

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu, Prancis mengatakan pihaknya telah berupaya sejak Oktober 2023 untuk mencapai kesepakatan tersebut.

Dikutip dari NPR, Prancis berupaya menyediakan obat-obatan selama tiga bulan untuk 45 sandera yang menderita penyakit kronis, serta obat-obatan dan vitamin lainnya.

Obat-obatan tersebut diperkirakan akan masuk ke Gaza dari Mesir pada hari Rabu.

Sebelumnya, Philippe Lalliot, kepala Pusat Krisis Kementerian Luar Negeri Perancis, yang mengatur upaya bantuan, mengatakan negosiasi telah berlangsung selama berminggu-minggu dan ide awal datang dari keluarga beberapa tawanan Israel.

Baca juga: 5.000 Warga Gaza, Yerusalem, dan Tepi Barat Terima Bantuan Kemanusiaan dari PBNU

Paket medis khusus selama beberapa bulan, yang dikumpulkan di Prancis, akan dikirimkan kepada masing-masing 45 tawanan.

Komite Internasional Palang Merah akan berkoordinasi di lapangan.

Di sisi lain, Gedung Putih mengatakan, utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, Brett McGurk, berada di Doha dalam beberapa hari terakhir untuk membahas kemungkinan kesepakatan pembebasan tawanan.

Juru bicara keamanan nasional, John Kirby, mengatakan McGurk terlibat dalam diskusi yang sangat serius dan intensif dengan Qatar mengenai kesepakatan lainnya.

“Kami berharap bisa segera membuahkan hasil," katanya, Selasa (16/1/2024), seperti diberitakan Al Jazeera.

Sebagai informasi, krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan 85 persen dari 2,3 juta warga Palestina di wilayah tersebut telah meninggalkan rumah mereka.

Bahkan, badan-badan PBB memperingatkan akan terjadinya kelaparan massal dan penyakit.

Konflik ini terancam meluas setelah AS dan Israel saling melancarkan serangan dengan kelompok-kelompok yang didukung Iran di seluruh wilayah.

Hamas sebelumnya menangkap sekitar 240 orang sebagai tawanan dalam serangannya di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.139 orang, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan statistik resmi.

Lebih dari 100 tawanan dibebaskan dalam gencatan senjata selama seminggu pada akhir November 2023 setelah negosiasi panjang yang dimediasi oleh Qatar dan Amerika Serikat.

Sebagai imbalannya, Israel membebaskan ratusan tahanan Palestina dari penjara.

Ilustrasi - Truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir.
Ilustrasi - Truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir. (KATA KHATIB/AFP)

Update Konflik Israel-Hamas

Setidaknya 23 warga Palestina tewas di Khan Younis ketika serangan Israel meratakan puluhan rumah tempat tinggal dan merusak rumah sakit Nasser dan Al-Amal.

Pakar hak asasi manusia PBB mengatakan, setiap orang di Gaza kelaparan ketika Israel terus mengebom, mengepung, dan memblokir bantuan ke wilayah tersebut.

Baca juga: Prihatin Konflik Israel-Hizbullah Memanas, Sekjen PBB: Kita Tak Bisa Lihat Lebanon seperti di Gaza

Qatar mengatakan, pihaknya telah menjadi perantara kesepakatan untuk membawa obat-obatan dan bantuan lainnya ke Gaza sebagai imbalan atas penyediaan obat-obatan bagi tawanan Israel yang ditahan di wilayah tersebut.

Gedung Putih mengatakan, AS telah terlibat dalam perundingan serius mengenai tawanan di Doha.

Setidaknya 24.285 orang tewas dan lebih dari 61.154 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas