Houthi Yaman Tegas Tetap Serang Kapal-kapal yang Berafiliasi dengan Israel, Walaupun Dibombardir AS
Kelompok Houthi Yaman tetap akan menyerang kapal-kapal berafiliasi dengan Israel yang berlayar di Laut Merah, walaupun dapat serangan dari AS.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Houthi Yaman tetap tegas melakukan serangan pada kapal-kapal berafiliasi dengan Israel yang berlayar di Laut Merah.
Hal ini dilakukan Houthi lantaran dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina.
"Kami tidak akan menyerah menargetkan kapal-kapal Israel, atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan di wilayah pendudukan Palestina," kata juru bicara Houthi, Mohammed Abdelsalam.
Kelompok Houthi di Yaman mengatakan mereka tidak akan menghentikan serangan mereka terhadap rute pelayaran Laut Merah.
Meskipun serangan militer Amerika Serikat (AS) ke Yaman terus meningkat.
“Untuk mendukung rakyat Palestina,” kata Mohammed Abdelsalam, mengutip Al Jazeera.
Dia menambahkan kelompok Houthi akan menanggapi serangan baru di Yaman yang dilakukan AS hingga Inggris.
Baca juga: Dicap Teroris, Houthi Tetap Ganggu Jalur Bisnis AS di Laut Merah: Kami Tak Takut
Sebelumnya, Houthi mengatakan mereka menyerang kapal Angkatan Laut AS di Teluk Aden.
AS memasukkan kembali Houthi sebagai teroris sebagai respons terhadap serangan di Laut Merah
AS Masukkan Houthi Dalam Daftar Teroris
Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Rabu (17/1/2023) kembali memasukkan pemberontak Houthi Yaman ke dalam daftar kelompok teroris.
Baca juga: Meski Ada Agresi AS-Inggris di Yaman, Houthi Bersumpah akan Terus Serang Kapal-kapal di Laut Merah
Para pejabat AS mengatakan kemlompok Houthi dijatuhi sanksi keras.
Kelompok yang bersekutu dengan Iran tersebut dijatuhi sanksi keras bertujuan untuk memotong dana dan senjata yang digunakan Houthi untuk menyerang atau membajak kapal-kapal di jalur pelayaran Laut Merah.
“Penunjukan ini merupakan alat penting untuk menghalangi pendanaan teroris ke Houthi, semakin membatasi akses mereka ke pasar keuangan, dan meminta pertanggungjawaban mereka atas tindakan mereka,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan, mengutip Reuters.
“Jika Houthi menghentikan serangan mereka di Laut Merah dan Teluk Aden, AS akan segera mengevaluasi kembali penetapan (teroris) tersebut,” kata Sullivan.
Pemerintahan Presiden Joe Biden juga mengeluarkan pengaturan yang bertujuan untuk menghindari dampak terhadap penduduk Yaman, yang bergantung pada impor makanan dan bantuan kemanusiaan.
Menurut AS upaya Houthi menyerang kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel di Laut Merah telah mengganggu perdagangan global.
AS juga menyebut hal itu memicu ketakutan terhadap inflasi dan memperdalam kekhawatiran bahwa dampak perang Israel-Hamas dapat mengganggu stabilitas Timur Tengah.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.