Jurnalis Palestina Wael Al-Dahdouh Pergi dari Gaza, Berobat ke Qatar
Jurnalis Palestina yang menyita perhatian global, Wael Al-Dahdouh pergi dari wilayah Palestina untuk menjalani perawatan di Qatar, Selasa (16/1/2024)
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Jurnalis Palestina yang menyita perhatian global, Wael Al-Dahdouh pergi dari wilayah Palestina untuk menjalani perawatan di Qatar pada Selasa (16/1/2024), dikutip dari Anadolu Agency.
Wartawan yang kehilangan anggota keluarganya dalam serangan Israel itu, meninggalkan Kota Gaza dengan berjalan kaki.
Berbicara kepada wartawan di Gaza selatan, pria berusia 53 tahun itu mengataoan telah melintasi pos perbatasan Rafah dengan Mesir.
Al-Dahdouh kemudian melakukan perjalanan ke Qatar.
Kepala Biro Al Jazeera di Gaza, Wael Al-Dahdouh, memasuki Mesir bersama seorang kerabatnya pada hari Selasa (16/1/2024), setelah empat anaknya menyeberang minggu lalu, katanya kepada Agence France-Presse (AFP).
Kepala Aliansi Jurnalis Mesir Khaled Elbalshy, organisasi tersebut telah berbicara dengan al-Dahdouh setelah dia meninggalkan Gaza.
Al-Qahera News yang dikelola pemerintah Mesir memuat berita tersebut tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Aliansi Jurnalis Mesir mengatakan pihak berwenang Mesir telah memfasilitasi kedatangan Dahdouh di Mesir dari Gaza.
"Dahdouh mengatakan dia akan melakukan perjalanan ke Qatar untuk perawatan medis," kata aliansi itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Middle East Monitor.
"Aliansi Jurnalis Mesir juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua lembaga negara Mesir dan mereka yang melakukan upaya untuk membantu kasus Wael Dahdouh dan merawat warga Palestina yang terluka," tulis Elbalshy di Facebook.
Baca juga: Putra Sulung Jurnalis Al Jazeera Wael Al-Dahdouh Tewas Dirudal Israel: Selamat Tinggal yang Pahit
Belum ada komentar dari pihak berwenang Mesir mengenai laporan tersebut.
Di Doha nanti, Wael Al-Dahdouh akan menjalani operasi untuk luka yang ia derita akibat serangan Israel Desember kemarin.
Saat ia menderita luka parah akibat serangan Israe, Wael Al-Dahdouh masih harus menyaksikan rekannya, Samer Abudaqa terbunuh.
Meski bertubi-tubi dirundung duka, Wael Al-Dahdouh kembali meliput berita.