Bantah Bawahannya, Joe Biden Akui Serangan AS Gagal Lumpuhkan Houthi di Laut Merah
Joe Biden mengatakan serangan AS belum bisa menghentikan aksi Houthi di Laut Merah.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakui serangan udara AS ke Yaman yang menargetkan Houthi belum bisa melumpuhkan kelompok pro-Palestina itu.
Meski demikian, Biden mengatakan pasukan AS masih akan terus melancarkan serangan terhadap Houthi.
Adapun dalam serangan terbaru pada hari Rabu pekan ini, AS meluncurkan puluhan rudal di Laut Merah untuk menggebuk Houthi.
Serangan itu dilakukan beberapa jam setelah Houthi menyerang kapal kargo AS dengan drone atau pesawat tanpa awak.
Komando Pusat AS mengatakan serangan itu bakal "menggerus kemampuan Houthi dalam meneruskan serangan sembrononya terhadap kapal internasional dan kapal dagang".
Namun, Biden pada hari Kamis malah mengatakan sebaliknya.
"Ketika kalian mengatakan serangan itu dilakukan, apakah serangan itu menghentikan Houthi? Tidak. Apakah serangan itu akan berlanjut? Ya," ujar Biden kepada wartawan, dikutip dari Russian Today.
Serangan udara pada hari Rabu pekan ini adalah serangan keempat yang dilancarkan AS terhadap Houthi sejak pekan lalu.
Adapun pesawat tempur AS dan Inggris menembakkan sekitar 70 rudal pada hari Kamis dan Jumat pekan lalu.
Kemudian, AS melancarkan serangan berikutnya pada hari Sabtu, Selasa, dan Rabu.
Setelah Biden mengungkapkan kegagalan serangan itu, Komando Pusat mengumumkan bahwa pihaknya telah melancarkan serangan lain.
Baca juga: Pemerintah Yaman Tak Sanggup Hadapi Houthi, Minta Bantuan Barat Gelar Operasi Darat
Menurut Komando Pusat, serangan itu menargetkan rudal Houthi yang diklaim sudah siap ditembakkan ke arah kapal dagang.
Namun, di sela-sela waktu antara dua serangan itu, Houthi tetap menyerang kapal yang yang melintasi Laut Merah dan Teluk Aden.
Houthi menyerang kapal kargo AS dengan rudal balistik pada hari Senin pekan ini.