Perpecahan di Israel, Keluarga Sandera Serbu Rapat Knesset dan Dirikan Tenda di Halaman Netanyahu
Keluarga sandera serbu rapat Knesset dan dirikan tenda di depan rumah Netanyahu. Demonstrasi ini menandai perpecahan di Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah keluarga sandera warga Israel menyerbu rapat Komite Keuangan Knesset, parlemen Israel, ketika mereka sedang rapat pada Senin (22/1/2024).
Kurang lebih 20 orang yang tergabung dalam Forum Sandera dan Keluarga Hilang tersebut menerobos ke rapat Knesset sambil membawa foto para sandera.
"Kabinet bertanggung jawab atas nyawa mereka!" kata mereka sambil melambaikan foto para sandera.
"Anda tidak boleh duduk di sini saat mereka mati di sana," kata mereka.
Seseorang dari mereka menuntut bahwa agenda umum Knesset tidak boleh berlanjut.
"Anda tidak akan melanjutkan kehidupan sehari-hari Anda," lanjutnya, dikutip dari Palestine Chronicle.
Rapat Komite Keuangan yang dihadiri oleh Gubernur Bank Israel itu akhirnya ditunda.
Ketua Komite Keuangan Israel, Moshe Gaffney, menjanjikan komitmen mereka untuk membebaskan para sandera.
“Posisi saya dan seluruh anggota komite, dan apa yang juga saya katakan kepada perdana menteri, adalah bahwa pembebasan tahanan adalah hal yang paling penting,” katanya.
Pada hari yang sama, keluarga sandera lainnya bertemu dengan Benjamin Netanyahu di kantornya di Yerusalem terkait laporan Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir untuk mendorong kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas.
Sementara itu, polisi Israel membubarkan pengunjuk rasa hari ini setelah melakukan demonstrasi, menutup jalan menuju pintu masuk Knesset, melintasi batas area untuk berdemo dan melanggar ketertiban umum.
Baca juga: Hindari Houthi di Laut Merah, Kapal Israel Cari Jalan Lewat Arab Saudi dan Yordania
Selain keluarga yang menerobos rapat Knesset, beberapa dari mereka telah mendirikan tenda di luar rumah Benjamin Netanyahu, dan tidak akan pergi sebelum ia menyetujui kesepatakan pertukaran sandera dengan Hamas di Jalur Gaza.
Orin Gantz, ibu dari Eden Zacharia (28) yang diculik, mendesak perdana menteri dan kabinet perang untuk menyerah pada ego, dikutip dari The Times of Israel.
Sementara itu, Gilad Korngold, ayah dari Tal Shoham yang diculik dari Kibbutz Be'eri dan masih ditahan di Gaza, memberikan pidato yang berapi-api di depan massa.