AS Lakukan Serangan Udara ke Irak Berambisi untuk Merusak Kedaulatan Irak, Begini kata PM Irak
Amerika Serikat berambisi untuk merusak kedaulatan Irak kata Bagdad. Serangan udara AS terhadap titik-titik milik tentara Irak.
Penulis: Muhammad Barir
AS Lakukan Serangan Udara ke Irak, Berambisi untuk Merusak Kedaulatan Irak, Ini kata PM Irak
TRIBUNNEWS.COM- Amerika Serikat berambisi untuk merusak kedaulatan Irak kata Bagdad.
Serangan udara AS terhadap titik-titik milik tentara Irak dan perlawanan menewaskan dua orang dan melukai lainnya.
Kantor Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani pada tanggal 24 Januari mengeluarkan pernyataan yang menyalahkan AS karena secara aktif bekerja melawan kedaulatan Baghdad setelah serangan terhadap posisi yang dipegang oleh Unit Mobilisasi Populer (PMU).
“Dalam tekad yang jelas untuk membahayakan keamanan dan stabilitas di Irak, Amerika Serikat kembali melakukan serangan udara terhadap tempat-tempat unit militer Irak dan PMU, di wilayah Jurf al-Nasr dan Al-Qaim, Yahya Rasool", kata juru bicara Panglima Angkatan Bersenjata Irak, mengatakan dalam sebuah pernyataan atas nama Sudani.
Dia mencatat bahwa serangan-serangan yang dilakukan oleh AS ini bertentangan dengan hubungan yang telah dibangun oleh pemerintah Irak selama bertahun-tahun dan mengarah pada tingkat eskalasi yang tidak bertanggung jawab karena kawasan tersebut sudah menghadapi risiko perang yang lebih besar.
“Kami melihat (AS) tergelincir ke dalam tindakan agresi yang terkutuk dan tidak dapat dibenarkan terhadap wilayah dan kedaulatan nasional Irak,” tambah Rasool.
Baca juga: Laut Merah Makin Menyala, Milisi Irak Gabung Houthi Yaman: Adang Hingga Pelabuhan Israel Mati Total
Dua anggota PMU Irak tewas, dan tiga lainnya terluka menyusul serangan AS di provinsi Babilonia dan Anbar.
Serangan-serangan yang dilakukan oleh Washington ini terjadi sebagai respons terhadap gelombang serangan roket dan drone yang dilakukan oleh Perlawanan Islam di Irak, yang menargetkan pangkalan ilegal AS di ladang minyak Conoco yang diduduki Suriah, dan pangkalan Ain al-Assad di Irak, serta operasi lain terhadap Suriah. Pelabuhan Ashdod di Israel.
“Pada saat pendudukan kriminal AS kembali secara terang-terangan menargetkan pasukan keamanan kami… kami mendesak Mujahidin Perlawanan Islam di Irak untuk memulai tahap kedua operasi mereka, yang mencakup pemberlakuan blokade terhadap navigasi maritim Zionis di Laut Mediterania dan membuat pelabuhan entitas tidak berfungsi,” kata Sekretaris Jenderal Brigade Sayyid al-Shuhada, Abu Ala al-Walaei dalam sebuah postingan di media sosial.
Walaei menambahkan bahwa operasi yang dilakukan oleh perlawanan Irak tidak akan menghentikan operasinya sampai “pengepungan tidak adil terhadap Gaza dicabut dan pembantaian mengerikan Zionis terhadap rakyatnya dihentikan.”
(Sumber: The Cradle)