Qatar Tunda Kiriman Gas LNG ke Eropa, Alasannya Serangan AS dan Inggris ke Yaman Panaskan Laut Merah
Ketegangan Laut Merah mendorong Qatar menunda pengiriman Gas alam cair LNG ke Eropa.
Penulis: Muhammad Barir
Qatar Tunda Kiriman Gas LNG ke Eropa, Alasannya Serangan AS dan Inggris ke Yaman Panaskan Laut Merah
TRIBUNNEWS.COM- Ketegangan Laut Merah mendorong Qatar menunda pengiriman Gas alam cair LNG ke Eropa.
Serangan Amerika dan Inggris terhadap Yaman telah meningkatkan ketegangan di jalur perdagangan penting tersebut
Menurut laporan Bloomberg yang dirilis pada 24 Januari, Qatar telah menunda beberapa pengiriman gas alam cair (LNG) ke negara-negara UE, dengan alasan meningkatnya ketegangan di Laut Merah.
Qatar, eksportir LNG terbesar kedua secara global, memberi tahu pembeli tertentu di Eropa tentang penundaan pengiriman dan penjadwalan ulang pengiriman tertentu.
Baca juga: Truk Tangki Besar Membawa 60 Ton Gas Cair LNG Meledak di Mongolia, 6 Orang Tewas dan 14 Orang Luka
Baca juga: Kapal-kapal Tanker Pembawa Gas Alam Cair LNG Milik Qatar Melanjutkan Perjalanan di Jalur Laut Merah
Baca juga: Tertunda Sebulan, Kapal Tanker Pengangkut LNG Asal Qatar Kembali Lewati Laut Merah
Meskipun ketegangan meningkat, Qatar terus mengekspor barang-barangnya, karena pengirimannya dalam dua minggu terakhir mengalami peningkatan tujuh persen dibandingkan tahun 2023.
Baru-baru ini, pengiriman dari Asia Barat ke UE telah melintasi Tanjung Harapan untuk melewati potensi hambatan di Laut Merah, sehingga menambah waktu perjalanan selama dua minggu.
Situasi ini terjadi ketika Amerika dan Inggris terus melancarkan serangan di Yaman untuk membela Israel.
Pekan lalu, Doha memutuskan untuk mengalihkan rute tiga kapal tanker LNG-nya sebagai peringatan atas pemboman AS dan Inggris baru-baru ini.
Data pelacakan kapal SEG mengungkapkan bahwa kapal tanker Al-Rekayyat Qatar telah kembali ke Qatar melalui Laut Merah setelah menghentikan perjalanannya pada 13 Januari.
Selain itu, kapal tanker LNG Al-Ghariya, Al-Huwaila, dan Al-Nuaman juga telah melanjutkan perjalanan melalui Laut Merah menuju Eropa.
(Sumber: The Cradle)