Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

40 Pejabat Tinggi Desak Netanyahu Dipecat, Perwira Mossad: Israel Kini Dipimpin Orang-orang Idiot

Dalam suratnya kepada Presiden Israel Isaac Herzog, para pejabat tersebut menganggap Netanyahu harus segera dipecat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in 40 Pejabat Tinggi Desak Netanyahu Dipecat, Perwira Mossad: Israel Kini Dipimpin Orang-orang Idiot
Ohad Zwigenberg / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet di pangkalan militer Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 24 Desember 2023. 

40 Pejabat Tinggi Desak Netanyahu Dipecat, Perwira Mossad: Israel Kini Dipimpin Orang-orang Idiot

TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 40 pejabat dan mantan pejabat keamanan nasional Israel, ilmuwan ternama, dan pemimpin bisnis terkemuka dilaporkan menyerukan kepada Presiden Israel untuk secara paksa memecat Benjamin Netanyahu dari jabatannya.

Mereka menilai, Netanyahu merupakan ancaman “eksistensial” terhadap negara tersebut.

Dalam suratnya kepada Presiden Israel Isaac Herzog, para pejabat tersebut menganggap Netanyahu “yang paling bertanggung jawab” karena “menciptakan keadaan” dan perpecahan di dalam Israel yang menyebabkan Operasi Banjir Al-Aqsa, termasuk kabinet sayap kanannya dan berbagai kebijakan.

Baca juga: Petinggi Pasukan Elite Radwan Tewas, Hizbullah akan Meledak, Netanyahu Malah Datang ke Kiryat Shmona

Surat tersebut menyinggung bagaimana para pemimpin Iran dan milisi Perlawanan Palestina dan Lebanon melihat Israel yang tidak stabil dan memanfaatkan kelemahan ini untuk melawan entitas pendudukan.

Baca juga: Zonk! Panik Duluan, Pasukan Israel Dalam Jumlah Besar Kena Prank Penyusupan Hizbullah

Israel Dipimpin Orang-orang Idiot

Haim Tomer, seorang perwira Mossad yang ikut menandatangani perjanjian tersebut, mengatakan kepada CNN kalau  Israel kini dipimpin oleh “orang-orang idiot”.

Tomer juga merinci kalau “semua orang memahami bahwa Netanyahu tidak kompeten untuk memimpin Israel.”

Berita Rekomendasi

Surat tersebut juga menyatakan kalau Netanyahu telah menolak tanggung jawab atas peristiwa 7 Oktober, menuduhnya “menyalahkan orang lain dan menghasut orang-orang yang telah berjuang untuk menyelamatkan demokrasi Israel dari tindakan dan rencananya yang merusak.”

Para penandatangan memohon kepada Herzog dan Ketua Knesset untuk menggantikan Netanyahu, dan menekankan, “Bangsa Israel dan sejarah Yahudi tidak akan memaafkan Anda jika Anda tidak memenuhi tanggung jawab nasional sepenuhnya.

Jumat lalu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengadakan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel dan mendesaknya untuk mengakhiri perang sebelum pemilu November.

Telepon Biden ini dinilai mencerminkan meningkatnya kekhawatiran AS terhadap kelanjutan perang.

Netanyahu bersikukuh dengan pendiriannya yang tidak kenal kompromi dalam mempertahankan kontrol keamanan penuh atas Tepi Barat yang diduduki.

Dia menyatakan kalau "kegigihannya telah mencegah selama bertahun-tahun pembentukan negara Palestina yang akan menjadi ancaman nyata bagi Israel."

Baca juga: Ngotot Usir Warga Gaza, Israel Minta Eropa Bikin Pulau di Laut Mediterania Buat Palestina Merdeka

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) mendengarkan menteri transportasi Yisrael Katz selama rapat kabinet mingguan di kantornya di Yerusalem pada 26 September 2017. Yisrael Katz saat ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Israel sejak Februari 2019.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) mendengarkan menteri transportasi Yisrael Katz selama rapat kabinet mingguan di kantornya di Yerusalem pada 26 September 2017. Yisrael Katz saat ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Israel sejak Februari 2019. (GALI TIBBON / POOL / AFP)

Sebuah jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan oleh Channel 13 Israel menyoroti preferensi kepemimpinan rezim Israel saat ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas