Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

21 Lembaga Bantuan Marah usai Negara Barat Potong Dana UNRWA: Keputusan Sembrono

Sebanyak 21 organisasi bantuan termasuk ActionAid, Oxfam, dan Save the Children telah mengeluarkan pernyataan bersama untuk mendukung UNRWA.

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
zoom-in 21 Lembaga Bantuan Marah usai Negara Barat Potong Dana UNRWA: Keputusan Sembrono
MAHMUD HAMS / AFP
Para pekerja Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Sebanyak 21 organisasi bantuan termasuk ActionAid, Oxfam, dan Save the Children telah mengeluarkan pernyataan bersama untuk mendukung UNRWA. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan-badan bantuan internasional mengatakan mereka sangat prihatin dan marah atas keputusan yang dilakukan oleh donor-donor besar yang memotong dana untuk badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA.

Lebih dari 10 negara Barat termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Jerman mengatakan akan menangguhkan pendanaan untuk UNRWA.

Hal itu setelah Israel menuduh beberapa pekerja UNRWA ikut serta dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Padahal, badan tersebut telah memberikan bantuan kepada lebih dari 5,6 juta pengungsi Palestina di Timur Tengah.

Sebanyak 21 organisasi bantuan termasuk ActionAid, Oxfam, dan Save the Children telah mengeluarkan pernyataan bersama untuk mendukung UNRWA.

“Kami terkejut dengan keputusan sembrono untuk memotong bantuan bagi seluruh penduduk yang dilakukan oleh beberapa negara yang menyerukan peningkatan bantuan di Gaza dan perlindungan kemanusiaan saat melakukan pekerjaan mereka,” ungkap koalisi 21 lembaga tersebut, Senin (29/1/2024), dilansir The Guardian.

“Kami marah karena beberapa donor bersatu untuk menangguhkan pendanaan untuk UNRWA di tengah bencana kemanusiaan yang memburuk dengan cepat di Gaza,” jelas organisasi tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Badan-badan bantuan itu mencatat bahwa 2 juta warga sipil, lebih dari setengahnya adalah anak-anak, bergantung pada bantuan UNRWA di Gaza.

“Penduduk menghadapi kelaparan, ancaman kelaparan dan wabah penyakit akibat pemboman terus-menerus yang dilakukan Israel dan perampasan bantuan yang disengaja di Gaza,” jelas mereka.

“Jika penangguhan pendanaan tidak dicabut, kita mungkin akan melihat keruntuhan total dari respons kemanusiaan yang sudah dibatasi di Gaza,” tambahnya.

Dikutip dari Al Jazeera, sekitar 152 staf UNRWA telah terbunuh dan 145 fasilitas UNRWA rusak akibat pemboman sejak Oktober 2023.

Baca juga: Pemerintah Jepang Tangguhkan Sementara Pengiriman Dana ke UNRWA

Kini, badan itu mengatakan telah melakukan penyelidikan terhadap 12 anggota staf yang diduga melakukan kejahatan.

Badan tersebut telah memecat sembilan orang yang dituduh.

Dua lainnya hilang dan satu tewas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas