Kemlu RI: Tuduhan Israel ke UNRWA Kian Memperburuk Situasi Kemanusiaan di Palestina
Indonesia meminta Israel membuktikan tuduhan keji terkait keterlibatan staf badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan pengungsi Palestina.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia meminta Israel membuktikan tuduhan keji terkait keterlibatan staf badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan pengungsi Palestina (UNRWA) dalam serangan 7 Oktober 2023.
"Setiap tuduhan harus dibuktikan. Karena itu, investigasi yang menyeluruh, kredibel dan transparan harus dilakukan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Iqbal menyatakan, Sekjen PBB Antonio Guterres telah menginstruksikan Office of Internal Oversight Service (OIOS) untuk melakukan investigasi ihwal tuduhan tersebut.
Akibat tuduhan itu, beberapa negara pendonor anggaran utama UNRWA telah menghentikan dana untuk bantuan warga Palestina.
Kondisi ini membuat 2,3 juta warga Palestina terancama kelaparan.
Baca juga: Laporan Intelijen Israel Menuduh 13 Staf UNRWA Diduga Terlibat Serangan 7 Oktober
Negara yang menghentikan dana tersebut ialah Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Swiss dan Finlandia bergabung dengan Amerika Serikat, Australia dan Kanada.
"Indonesia menyayangkan, keputusan sejumlah negara donor yang langsung menunda dukungan keuangan kepada UNRWA sebelum tuduhan itu dibuktikan," ucapnya.
Di sisi lain, kondisi di Gaza yang belum mereda akibat agresi militer Israel tentu membuat rakyat Palestina makin kesusahan.
Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Terjepit di Kasus Korupsi, Ketua Tim Pembela Pilih Mundur
"Langkah tersebut akan memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza, Palestina, yang saat ini sudah sulit," ungkap dia .
Diketahui, Menteri Luar Negeri Israel Katz mendesak lebih banyak negara untuk menghentikan pendanaan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), setelah tuduhan keterlibatan stafnya dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel.
“Hubungan UNRWA dengan Hamas, pemberian perlindungan bagi teroris dan melanggengkan kekuasaannya (Hamas) tidak dapat dipungkiri,” tulis Katz di media sosial X (dulunya Twitter) baru-baru ini.