Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perang Israel-Hamas Hari ke-116, Masjid Al-Farouq Khan Younis Dibom dan Baku Tembak Terus Berlanjut

Update Perang Israel-Hamas Hari Ke-116: masjid Al-Farouq di kamp pengungsi Khan Younis dibom, dan baku tembak terus berlanjut.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Perang Israel-Hamas Hari ke-116, Masjid Al-Farouq Khan Younis Dibom dan Baku Tembak Terus Berlanjut
AFP
Asap mengepul selama pemboman Israel di Khan Yunis dari Rafah di Jalur Gaza selatan pada 30 Januari 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update perang Israel-Hamas hari ke-116 pada Selasa (30/1/2024).

Masjid Al-Farouq di kamp pengungsi Khan Younis dibom, dan baku tembak terus berlanjut.

Dikutip dari Al Jazeera, sayap bersenjata kelompok Jihad Islam, Brigade Al-Quds, mengumumkan mereka telah menargetkan dua tank Israel dan sebuah buldoser militer D-9 di barat daya kota Khan Younis.

Mereka juga mengatakan telah mengebom dengan mortir sebuah pertemuan tentara Israel dan kendaraan militer di sebelah timur kamp Maghazi di Jalur Gaza tengah.

Brigade Al-Qudsmengakui pasukannya terlibat dalam bentrokan sengit dengan tentara dan kendaraan Israel di barat dan selatan Kota Gaza.

Update Perang Israel-Hamas Hari ke-116:

Kekerasan di Tepi Barat

- Pasukan khusus Israel, menyamar seperti dokter dan perawat, membunuh tiga warga Palestina di dalam Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada hari Selasa (30/1/2024).

- Tentara Israel mengatakan warga Palestina yang menjadi sasaran adalah anggota kelompok bersenjata.

BERITA REKOMENDASI

- Selama penggerebekan di kamp pengungsi Nur Shams dan Tulkarem, pasukan Israel melibas jalan, saluran air, telekomunikasi dan listrik, kantor berita Palestina Wafa melaporkan.

- Lima warga Palestina yang ditangkap oleh militer Israel dalam penggerebekan di Jenin pada hari Senin (29/1/2024) mengatakan mereka disiksa di dalam tahanan, Wafa melaporkan.

Berita terbaru tentang serangan lanjutan Israel di Gaza

- Jet-jet Israel menargetkan rumah sebuah keluarga di lingkungan Sabra di Kota Gaza

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 20 warga sipil dan melukai beberapa lainnya pada hari Selasa, menurut Wafa.

Baca juga: Laporan Intelijen Israel Menuduh 13 Staf UNRWA Diduga Terlibat Serangan 7 Oktober

- Wafa melaporkan bahwa puluhan perempuan dan anak-anak telah meninggalkan tempat penampungan UNRWA di Kota Gaza.

Tempat itu digerebek oleh pasukan Israel pada hari Selasa (30/1/2024).

- Para perempuan dan anak-anak mencari perlindungan di Rumah Sakit Ahli Arab, yang rusak parah selama tahap awal perang Israel di Gaza.

- Pasukan militer Israel menembaki daerah Batn al-Sameen dan lingkungan al-Amal di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, Wafa melaporkan.


- Gerakan Hamas Palestina mengatakan pada hari Senin (29/1/2024), Israel harus menghentikan serangannya di Gaza.

Hamas juga menuntut Tel Aviv menarik diri dari daerah kantong tersebut sebelum lebih banyak tawanan dibebaskan.

Sementara, Israel menegaskan akan berperang sampai Hamas dibasmi.

HIngga saat ini lebih dari 100 tawanan Israel masih berada dalam tahanan Hamas.

Diplomasi

- Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan pada hari Senin bahwa AS tidak ingin perang yang lebih luas dengan Iran atau di wilayah tersebut.

- Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengatakan pada hari Senin (29/1/2024), ia berharap pembalasan AS atas serangan di Yordania tidak akan melemahkan kemajuan menuju kesepakatan baru pembebasan tawanan Israel-Hamas.

- Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan pada hari Senin (29/1/2024), bahwa situasi di Timur Tengah lebih berbahaya daripada yang terjadi setidaknya sejak tahun 1973.

Di tengah meningkatnya kelaparan di Gaza, Amerika Serikat dan beberapa negara lain telah menangguhkan pendanaan untuk badan kemanusiaan PBB UNRWA.

Situasi ini terjadi setelah Israel menuduh belasan pegawai UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel.

Sekarang, PBB, yang menyelidiki kasus ini, menyebutnya sebagai “hukuman kolektif”.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas