Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Qatar Khawatir Janji AS untuk Balas Serangan di Yordania Ganggu Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Qatar merasa khawatir dengan janji AS untuk membalas serangan drone di Yordania akan mengganggu kesepakatan baru soal gencatan senjata di Gaza.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Qatar Khawatir Janji AS untuk Balas Serangan di Yordania Ganggu Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
Andrea RENAULT / AFP
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Timur Tengah, dan perang Israel-Hamas di markas besar PBB pada 29 November 2023 di New York City. PM Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani khawatir soal janji AS yang akan membalas serangan drone di Yordania yang menewaskan tiga pasukan AS, dapat merusak kesepakatan baru soal pembebasan sandera Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) bersumpah akan membalas serangan drone yang menewaskan tiga pasukannya di Yordania, Minggu (28/1/2024).

Serangan yang dilakukan oleh militan yang didukung Iran adalah serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak perang Israel-Hamas meletus pada bulan Oktober 2023 lalu.

Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan pada hari Senin bahwa AS tidak menginginkan perang yang lebih luas dengan Iran atau di wilayah tersebut.

Namun, kata Kirby, AS harus melakukan apa yang harus dilakukan ketika pasukannya diserang.

Presiden AS Joe Biden sebelumnya telah memerintahkan serangan balasan terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran, tetapi sejauh ini tidak menyerang Iran secara langsung.

"Jangan ragu – kami akan meminta pertanggungjawaban semua pihak pada waktu dan cara yang kami pilih," kata Biden, dikutip dari Reuters.

Pemerintahan Biden berada di bawah tekanan untuk menanggapi serangan pesawat tak berawak itu dengan tegas tanpa memicu perang yang lebih luas.

BERITA REKOMENDASI

Mereka juga berusaha memfasilitasi pembebasan lebih dari 100 sandera oleh Hamas.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al Thani mengatakan bahwa dia berharap pembalasan AS tidak akan melemahkan kemajuan menuju kesepakatan pembebasan sandera baru.

Ia mengatakan, potensi pembalasan AS terhadap serangan di Yordania akan berdampak pada keamanan regional.

Direktur CIA William Burns bertemu Sheikh Mohammed, serta kepala dinas intelijen Mossad Israel dan kepala intelijen Mesir, pada hari Minggu di Paris untuk melakukan pembicaraan yang dianggap konstruktif oleh Israel, Qatar dan AS.

Baca juga: Qatar Ungkap Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Berjalan Baik

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan pembicaraan Paris menimbulkan harapan bahwa proses negosiasi yang dimediasi Qatar dapat dilanjutkan.


Sebelum gagal, mekanisme tersebut menghasilkan perjanjian gencatan senjata selama seminggu pada bulan November ketika Hamas membebaskan sekitar 100 sandera.

"Kerangka kerja yang dikembangkan di Paris adalah kerangka yang kuat dan menarik."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas