Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tank 'Pengubah Permainan' Gagal Total, Zelensky Sebut Kambing Hitam

Medan perang Ukraina bagian timur menjadi kuburan bagi peralatan perang bantuan negara-negara Barat.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tank 'Pengubah Permainan' Gagal Total, Zelensky Sebut Kambing Hitam
OSCAR DEL POZO / AFP
Personel militer Ukraina menerima pelatihan manuver lapis baja pada tank tempur Leopard 2 buatan Jerman 

TRIBUNNEWS.COM -- Medan perang Ukraina bagian timur menjadi kuburan bagi peralatan perang bantuan negara-negara Barat.

Khusus untuk tank, Jerman yang "terlalu baik" bagi Ukraina justru menjadi bulan-bulanan, karena tank buatannya menjadi makanan empuk ranjau dan drone Rusia.

Media Foreign Affair menyebut sebagian besar tank Leopard 2 buatan Jerman membusuk di Donbass dan Lugansk, wilayah dengan intensitas peperangan paling sengit.

Baca juga: Dianggap Memalukan Jerman, Ukraina Tolak Bantuan 10 Tank Leopard Butut

Majalah tersebut mengatakan sebanyak 100 tank Leopard disumbang bukan hanya dari Jerman, tetapi negara lainnya seperti Polandia.

Sebanyak 26 tank benar-benar hancur. Sisanya mengalami kerusakan yang tidak bisa diperbaiki lagi oleh Ukraina.

Padahal, tank ini adalah simbol keperkasaan Jerman. Leopard menjadi kebanggaan Jerman dan dianggap senjata super yang sulit ditembus.

Barat menyumbangkan kendaraan tempur baja itu karena dianggap bakalan mengubah permainan di peperangan.

BERITA REKOMENDASI

Pada kenyataannya, kekalahan yang dialami para serdadu UKraina tersebut.

Namun Presiden Ukraina Vladimir Zelensky berkilah kalau negaranya tidak menerima cukup tank untuk membuat perbedaan.

Ia mengkambinghitamkan kurangnya bantuan senjata yang diterima Ukraina.

Baca juga: Ratusan Tank Leopard dari Jerman, Belanda, dan Denmark Dikirim ke Ukraina

Tetapi Foreign Affair menulis Ukraina kekurangan “infrastruktur pendukung ekstensif” yang diperlukan untuk memelihara armadanya.

Majalah tersebut juga menunjuk pada “pelatihan yang terburu-buru” bagi awak tank Ukraina yang dilakukan oleh para penasihat Barat, dengan mengatakan bahwa mereka telah gagal menerapkan “koordinasi senjata gabungan yang ketat” untuk menjaga kendaraan lapis baja dari serangan di medan perang.


Brigade tank hanya diberikan pelatihan selama lima minggu, dan sebagian besar terdiri dari “formasi yang tidak berpengalaman” dengan sedikit atau tanpa pengalaman tempur.

Tank Leopard 2 digunakan pada tahap-tahap awal serangan balasan musim panas Kiev, namun “kurang mendapat dukungan” dan “hanya mendapat sedikit kemajuan” dalam melawan garis pertahanan yang dibangun oleh Moskow.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas